KOMPAS.com - Menjaga kebersihan kulit wajah menjadi salah satu cara untuk mencegah munculnya jerawat.
Ada beberapa jenis jerawat yang bisa dialami, salah satunya yaitu cystic acne atau juga sering disebut jerawat batu.
Biasanya, jerawat batu ditandai dengan benjolan kemerahan pada kulit. Benjolan tersebut memiliki tekstur keras dan berbintik putih atau bernanah di bagian ujungnya.
Jenis jerawat ini dianggap sebagai yang terparah dan memerlukan pengobatan lebih dari sekadar penggunaan krim dan losion biasa.
Para ahli sering kali merekomendasikan suntikan kortison sebagai pengobatan cystic acne yang paling efektif. Apa itu?
"Suntikan kortison adalah penyuntikan kortikosteroid ke dalam kulit, digunakan untuk mengurangi peradangan," jelas Dr Dennis Gross, ahli bedah dermatologi bersertifikat.
Menurut ahli dermatologi lain, Dr Arash Akhavan, suntikan kortison bekerja mengurangi peradangan pada jerawat dalam waktu sekitar 1-2 hari.
Baca juga: 7 Obat untuk Hilangkan Jerawat Batu
Berikut ini segala informasi yang perlu diketahui tentang suntikan kortison, mulai dari cara kerja hingga frekuensi pengobatan yang dianjurkan.
"Suntikan kortison biasanya diperuntukkan bagi jerawat batu atau benjolan jerawat yang nyeri dan membengkak dan tidak merespons terapi jerawat tradisional," kata ahli bedah plastik Dr Alan Durkin.
Namun, Akhavan tidak menyarankan metode kortison untuk jerawat yang lebih datar dan lebih kecil, karena bisa meninggalkan bekas permanen pada kulit (indenta).
Setelah dokter kulit mengidentifikasi sebagai jerawat batu dan menjelaskan kondisi itu bisa diobati dengan kortison, mereka akan menyuntikkannya langsung ke jerawat tersebut.
"Kemerahan, nyeri, dan ukuran jerawat semuanya berkurang dalam waktu 24-48 jam," jelas Durkin.
Baca juga: Apa Itu Jerawat Batu? Begini Penjelasannya
Steroid yang terdapat dalam suntikan kortison adalah triamsinolon, yang merupakan antiinflamasi yang kuat.
"Saat disuntikkan ke jerawat di wajah, suntikan ini biasanya diencerkan. Jumlah yang sebenarnya disuntikkan sangat kecil, sekitar 0,1-0,2 cc per jerawat batu," tambah Durkin.
"Meskipun secara teknis kita bisa mengobati setiap kali ada jerawat baru, kita harus menyadari efek samping dari suntikan kortison yang berulang di area yang sama," jelas Gross.
"Kitta mungkin akan melihat penipisan dan lubang pada kulit di area yang sering disuntik kortison, dan bekas luka ini mungkin tidak hilang."
Oleh karena itu, suntikan kortison sebaiknya tidak digunakan secara rutin untuk mengobati jerawat.
"Jika jerawat masih ada setelah 5-7 hari pasca-suntikan, sebaiknya kembali untuk mengevaluasi ulang dan mungkin suntikan tambahan," papar Dr Caren Campbell, MD, spesialis dermatologi kosmetik di San Francisco, AS.
"Biasanya jerawat yang diobati akan hilang dalam 1-3 hari setelah suntikan, tetapi dalam kasus yang jarang suntikan ulang bisa menjadi pilihan tepat."
Baca juga: Cara Cuci Muka yang Keliru Sebabkan Jerawat Batu
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.