Produk lain yang juga masuk dalam "kemungkinan karsinogenik" adalah aloe vera, nikel, dan acar sayuran dalam kemasan.
Beberapa penelitian sebelumnya telah dilakukan untuk mengetahui kaitan antara aspartam dengan risiko kanker, namun belum ada kesimpulan yang bulat.
Evaluasi terbaru ini menyebut bahwa ada risiko kanker dalam kondisi dan tingkat paparan tertentu.
Walau pun para ilmuwan belum sepakat tentang kemungkinan aspartam memicu kanker, namun mereka menyebut kita tetap harus membatasi asupan makanan dan minuman berpemanis.
Baca juga: Simak, 4 Cara Mempermanis Kopi Tanpa Gula
Ada banyak bahaya lain dari asupan gula harian yang berlebihan selain kanker, yaitu risiko kegemukan, tekanan darah tinggi, dan diabetes.
WHO juga melarang penggunaan pemanis buatan untuk membantu proses penurunan berat badan, karena dalam jangka panjang hal ini tidak membantu.
Studi tahun 2022 di Perancis menemukan, orang yang mengonsumsi aspartam beresiko tinggi menderita stroke. Namun, mengganti gula dengan pemanis buatan tidak menurunkan risiko penyakit jantung.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.