Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 29 Maret 2024, 12:07 WIB
Nazla Ufaira Sabri,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banyak daerah di Indonesia memiliki batik dengan ciri khas motif masing-masing. Termasuk salah satunya Mojokerto di Jawa Timur.

Batik Mojokerto menyimpan cerita dari zaman kejayaan Kerajaan Majapahit dengan warna-warna yang kaya dan motif yang sarat akan simbol-simbol sejarah.

Baca juga: Batik Khas Mojokerto Melenggang di Indonesia Fashion Week 2024

Adapun keindahan batik Mojokerto turut dihadirkan dalam bentuk koleksi busana di atas panggung Indoensia Fashion Week (IFW) 2024, Kamis (28/3/2024).

"Batik dari Kota Mojokerto merupakan herritage kerajaan Majapahit yang perlu dilestarikan dan dikenalkan terus menerus di kancah nasional maupun internasional," ujar Pj. Wali Kota Mojokerto, M. Ali Kuncoro di JCC Senayan, Jakarta, Kamis.

Apa saja motif batik dari Mojokerto?

Model menampilkan busana batik khas Mojokerto di Indonesia Fashion Week 2024, Senayan JCC, Jakarta Pusat, Kamis (28/03/2024).Pemkot Mojokerto Model menampilkan busana batik khas Mojokerto di Indonesia Fashion Week 2024, Senayan JCC, Jakarta Pusat, Kamis (28/03/2024).

Salah satu ciri khas batik Mojokerto adalah penggunaan pewarnaan baik sintetis maupun warna alam.

Desain motifnya terinspirasi oleh berbagai artefak peninggalan Majapahit, flora fauna, serta alam sekitarnya.

Kamu dapat menemukan motif-motif konvensional seperti surya majapahit, sulur-sulur, sekar jagat, merico bolong, sisik grinsing, rawan inggek, hingga motif-motif kontemporer seperti rintik hujan, bebatuan, meteor, bulan, bintang, bahkan astronot.

Baca juga: Indonesia Fashion Week 2024 Digelar, Angkat Budaya Khas Betawi

Ini, ucap Ali, membuktikan bahwa batik Mojokerto tidak hanya menggambarkan kekayaan sejarah, tetapi juga menangkap semangat zaman modern dengan elegan.

"Dengan mengikuti event IFW 2024, diharapkan batik Kota Mojokerto semakin dikenal tidak hanya di kancah nasional, tetapi juga internasional," kata Ali Kuncoro.

Model menampilkan busana batik khas Mojokerto di Indonesia Fashion Week 2024, Senayan JCC, Jakarta Pusat, Kamis (28/03/2024).Pemkot Mojokerto Model menampilkan busana batik khas Mojokerto di Indonesia Fashion Week 2024, Senayan JCC, Jakarta Pusat, Kamis (28/03/2024).

Adapun untuk koleksi IFW 2024, Pemerintah Kota Mojokerto berkolaborasi dengan desainer APIKMEN menghadirkan koleksi bertema "The Magnificent of Majapahit".

Koleksi dihadirkan dalam bentuk busana ready to wear, seperti crop blazer, kemeja, celana, mini dress, dan lainnya.

Baca juga: Gaya Sandiaga Pakai Batik Ecoprint dan Sepatu Tenun di IFW 2024

Selain itu, kolaborasi juga dilakukan bersama Manov untuk kerudung, dan Moher untuk alas kaki serta Sentra IKM Batik Maja Bharama Wastra, yang semuanya ada di bawah binaan Dekranasda & Diskopukmperindag Kota Mojokerto.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau