Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 16 Agustus 2024, 15:01 WIB
Silmi Nurul Utami,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketika pacaran, rasanya dunia hanya milik berdua. Ada keinginan untuk memberikan apa saja pada sang pacar untuk menyenangkan hatinya. 

Dengan senang hati, kita akan memberikan apa saja yang diminta sebagai bentuk cinta. Namun, bagaimana jika pasangan meminta kita berfoto intim atau membuat video asusila bersama kita? 

Berhati-hatilah, hal tersebut dapat berujung dengan pemerasan seksual atau sextortion!

Baca juga: Apa itu Penyebaran Konten Intim Non-Konsensual?

Apa itu sextortion?

Menurut Gupta dan Gur dalam Sextortion Tops Charts in Cyber Crimes (2021), sextortion adalah eksploitasi seksual dengan penyalahgunaan kekuasaan sebagai sarana untuk mendapatkan keuntungan pribadi secara seksual. 

Di mana foto intim atau video asusila korban digunakan sebagai alat kuasa pelaku untuk mengontrol korban. 

Hal senada juga diungkapkan oleh Komisioner Komnas Perempuan Rainy Hutabarat ketika diwawancarai Kompas.com, Rabu (14/8/24). 

"Non-konsensual pornografi dapat disebut sebagai sextortion ketika foto intim korban dijadikan transaksi timbal-balik. Atau alat pemerasan atau eksploitasi seksual oleh pelaku," ujarnya. 

Pelaku menggunakan foto intim korban sebagai alat kuasa untuk memenuhi apa yang diinginkannya. 

Jika korban menolak permintaan pelaku, maka pelaku mengancam akan menyebarkan foto intim tersebut ke keluarga korban ataupun media sosial. 

Hal itu tentu membuat korban merasa takut, sehingga memenuhi keinginan pelaku. Biasanya, pelaku akan terus meminta banyak hal pada korban, yang menyebabkan korban mengalami banyak kerugian. 

Baca juga: 5 Tips Mencegah Diri Jadi Korban Penyebaran Video Asusila

Berhati-hati terhadap sextortion

Pelaku bisa mendapatkan foto dan video korban dengan berbagai cara. Namun, salah satu yang paling sering terjadi adalah ketika pelaku meminta foto intim pada korban. 

Korban mengirimkan foto intim pada pelaku secara konsen. Foto tersebut nantinya dapat dijadikan bahan anacaman, jika korban melakukan hal yang tidak sesuai dengan keinginan pelaku. 

Oleh sebab itu, penting untuk langsung menolak, jika ada seseorang yang meminta foto intim kita. Hal ini berlaku juga pada pasangan atau pacar.

Adapun, sextortion termasuk ke dalam tindakan kriminal yang bisa dilaporkan dan dijatuhi hukuman. 

Baca juga: Menjadi Korban Penyebaran Video Asusila, ke Mana Harus Melapor?

"Sextortion termasuk tindak kriminalitas yang diatur dalam UU Informasi dan Transasksi Elektronik (UU ITE) dan UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual," ujar Rainy. 

Jika kita atau orang terdekat sudah telanjur mengirimkan foto intim, maka simpanlah bukti tersebut jika sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak diinginkan. 

Untuk korban, jangan takut untuk mencari bantuan dan melaporkan jika terjadi sextortion. 

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas.com (@kompascom)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
88 Persen Masyarakat Indonesia Mengalami Gigi Berlubang, Apa Penyebabnya?
88 Persen Masyarakat Indonesia Mengalami Gigi Berlubang, Apa Penyebabnya?
Wellness
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Wellness
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Wellness
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Wellness
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Wellness
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
Wellness
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Wellness
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Wellness
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Beauty & Grooming
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Parenting
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Wellness
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Wellness
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Parenting
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Beauty & Grooming
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau