Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaun Body Shaping dengan Sentuhan Glam Banyak Diburu Calon Pengantin 

Kompas.com, 4 September 2024, 17:20 WIB
Devi Pattricia,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Memilih gaun pengantin menjadi tahapan yang menyenangkan, sekaligus membingungkan bagi para calon mempelai perempuan.

Sebab, ada banyak sekali desain gaun pengantin dan calon pengantin harus memilih model gaun yang paling cocok untuk mempercantik tampilan di hari spesialnya.

Desainer Etiquette White, Cynthia mengatakan, tren gaun pengantin sangatlah dinamis. Bahkan dalam satu tahun, tren tersebut terus berubah seiring dengan minat pengantin.

 Baca juga: Catat, 5 Hal yang Harus Disiapkan Jauh Sebelum Hari Pernikahan

Ia mengungkap, belum lama ini gaun pengantin yang glamour mulai banyak dilirik.

“Ketika Covid-19 kemarin itu aku perhatikan banyak orang suka wedding gown yang polos. Tapi sekarang ini, sudah banyak yang eksplor lebih berani untuk tampil lebih glamor,” jelas Cynthia pada Kompas.com, saat ditemui di Jakarta Wedding Festival 2024, Jumat (30/8/2024).

Menurut Cynthia, gaun pengantin dengan hiasan payet kristal ini menjadi primadona beberapa waktu belakangan. Sebab, tipe gaun tersebut memberikan kesan yang mewah sekaligus mencuri perhatian.  

“Banyak pengantin yang ingin ambil gaun yang banyak payet kristalnya dan lebih blink-blink. Jadi memang eye catching dan masih jadi favorit sih,” katanya.

Sementara itu, ia menambahkan bahwa banyak calon mempelai perempuan ingin memakai gaun pengantin yang memperlihatkan lekukan tubuh.

Bukan cuma mempercantik tampilan bentuk tubuh, model gaun tersebut juga memberikan kesan seksi dan meningkatkan rasa percaya diri pengantin. 

“Kalau dari segi desain itu, memang akhir-akhir ini banyak sekali yang minta dress yang body shaping,” tutur Cynthia.

Baca juga: Muncul Saat Pandemi, Konsep Pernikahan Sitting Buffet Masih Jadi Pilihan hingga Sekarang

Namun sebagai desainer, Cynthia dan rekan desainernya yaitu Ameria, tidak akan memaksakan pengantin untuk selalu mengikuti tren. Hal ini karena setiap orang memiliki seleranya masing-masing.

Jika pengantin tidak terlalu suka gaun yang dipenuhi kristal, maka ia hanya akan memberikan rekomendasi desain kristal di bagian tertentu saja. Hal ini pun akan disesuaikan dengan keinginan dan ciri khas gaya dari calon pengantin. 

“Kalau memang trennya lagi full blink, tapi pengantinnya enggak suka full blink. Kami biasanya menyarankan mungkin di bagian atas dress-nya yang blink atau dipadu padankan dengan gaya pengantinnya,” tandasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau