Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel
Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com
KOMPAS.com - Seringkali calon ibu hanya khawatir dengan proses melahirkan, padahal proses menyusui tak kalah menantang dan menguji kesabaran.
Pasalnya, bayi harus diberi asupan ASI (air susu ibu) secara konsisten dari awal kelahirannya hingga anak berusia dua tahun.
Namun ada kalanya, menyusui bukan hal yang mudah. Beragam tantangan seperti kurangnya produksi ASI, rasa sakit saat menyusui, hingga kelelahan fisik dan mental, seringkali menjadi hal yang membuat masa-masa menyusui terasa berat.
Baca juga: Kelancaran Menyusui Tak Cuma Peran Para Ibu
Di sinilah peran suami sangat dibutuhkan, untuk memberikan dukungan moral dan menciptakan lingkungan yang nyaman bagi istri.
Dalam budaya yang hanya mengandalkan ibu untuk mengurus anak, peran sang ayang sebagai pendukung seringkali terlupakan.
Sampai saat ini masih banyak orang yang mengira menyusui anak hanya tanggung jawab ibu, padahal peran ayah juga sangat dibutuhkan untuk kelancaran proses menyusui.
Menurut dr. I.G.A.N. Partiwi SpA., MARS, peran ayah di masa menyusui sangat krusial. Hal itu disebut sebagai “breastfeeding father”.
Dia mengatakan, ketika menyusui anak, salah satu hormon yang dikeluarkan ibu adalah oksitosin, yaitu hormon cinta. Oksitosin diperlukan untuk merangsang payudara agar dapat menyusui.
Peran ayah sangat penting untuk merangsang hormon tersebut. Menurut dr Tiwi, tidak perlu tindakan-tindakan besar untuk membangkitkan hormon oksitosin, hanya sekedar menemani dan memperhatikan istri sudah sangat berarti.
Baca juga: Dukung Ibu Menyusui, Tenaga Kesehatan Perlu Tahu Seputar Laktasi
“Perhatian tersebut bisa dilakukan dengan mengingatkan istri untuk makan dan minum, menemani istri, dan membantu mengurus anak seperti menggantikan popok,” ujarnya pada acara NEW SofTouch LAUNCH di Hutan Kota by Plataran, pada Selasa (17/9/2024).
Tindakan ini tidak hanya meringankan beban fisik istri, tetapi juga memberikan dukungan emosional.
Oleh karena itu, menyusui akan lebih sulit bagi seorang ibu tanpa kehadiran sang suami.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang