Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Peribahasa "Buah Jatuh Tak Jauh Dari Pohonnya"? Ini Kata Psikolog

Kompas.com, 15 Desember 2024, 08:26 WIB
Silmi Nurul Utami,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

Konsultasi Tanya Pakar Parenting

Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel

Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com

KOMPAS.com - Peribahasa “Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya” merupakan ungkapan yang sering digunakan di Indonesia untuk menyiratkan bahwa sifat dan perilaku anak biasanya akan mirip dengan orangtuanya. 

Namun, pertanyaan yang muncul adalah seberapa akuratkah pernyataan ini? 

Menurut psikolog dari Brawijaya Child and Women Clinic, Khamsha Noory, terdapat sejumlah sifat yang diturunkan secara genetik melalui DNA, yang memberikan kecenderungan bagi anak untuk mengembangkan karakteristik tersebut.

"Ada penelitian tentang bagaimana gen mempengaruhi ke personality dan kesehatan mental anak," ujarnya ketika diwawancarai Kompas.com, Kamis (12/12/2024). 

Baca juga:

Berdasarkan teori Big Five Personality, sifat-sifat yang diturunkan dari orangtua ke anak adalah agreeableness (cara memperlakukan orang lain), conscientiousness (kesadaran diri), openness (keterbukaan), extraversion (interaksi sosial), dan neuroticism (stabilitas emosi).

Menurut penelitian, sifat-sifat dalam teori Big Five ini memiliki dasar genetik, yang berarti bahwa ada kemungkinan sifat-sifat tersebut dapat diwariskan dari orangtua kepada anak.

Sifat yang diturunkan tidak selalu muncul

Namun, Khamsha menekankan bahwa keberadaan faktor lingkungan dan cara orangtua dalam mengasuh anak sangat berpengaruh dalam membentuk karakter anak.

"Tapi itu tadi kembali lagi di respon dari lingkungan yang akan mengeluarkan itu atau tidak," pungkasnya. 

Penting untuk dicatat bahwa otak manusia memiliki plastisitas, artinya dapat beradaptasi dan berkembang sepanjang hidup.

Proses pengasuhan memainkan peran krusial dalam mengekspresikan potensi genetik. 

"DNA itu punya possibility, tapi parenting itu bisa stimulating atau silence the expression of DNA," ungkap Khamsha.

Baca juga:

Dengan kata lain, meskipun anak mungkin mewarisi sifat tertentu dari orangtua mereka, bagaimana mereka dibesarkan, termasuk interaksi yang mereka alami, dapat memengaruhi seberapa besar potensi tersebut berkembang.

Pola asuh orangtualah yang akhirnya akan menentukan apakah anak akan memunculkan sifat yang diturunkan atau tidak. 

Sebagai contoh, jika seorang anak tumbuh dalam lingkungan yang penuh kasih sayang dan dukungan, mereka lebih mungkin untuk mengembangkan sifat-sifat positif, seperti kepercayaan diri dan keterbukaan. 

Sebaliknya, jika seorang anak dibesarkan dalam lingkungan yang penuh tekanan atau ancaman, seperti menggunakan bentakan atau ancaman dalam pengasuhan, mereka mungkin mengembangkan sifat-sifat negatif atau respons emosional yang lebih tinggi.

"Jadi itu sangat bergantung sama bagaimana pengasuhan di awal kehidupannya itu membentuk dia menjadi orang yang seperti apa," jelas Khamsha.

Baca juga:

Dengan demikian, peribahasa tersebut peribahasa "buah jatuh tidak jauh dari pohonnya" tidak sepenuhnya benar. 

Pengasuhan yang baik dan lingkungan yang positif dapat membantu anak-anak untuk tumbuh menjadi individu yang unik dengan kepribadian yang berbeda dari orangtua mereka.

"DNA yang mungkin membawa sifat-sifat yang kurang nyaman tapi itu juga bukan berarti itu akan serta-merta muncul gitu. Makanya menurut saya akhirnya yang menjadi penentu lebih ke tindakan-tindakan yang berhubungan dengan kepribadian," tutup Khamsha. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
88 Persen Masyarakat Indonesia Mengalami Gigi Berlubang, Apa Penyebabnya?
88 Persen Masyarakat Indonesia Mengalami Gigi Berlubang, Apa Penyebabnya?
Wellness
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Wellness
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Wellness
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Wellness
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Wellness
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
Wellness
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Wellness
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Wellness
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Beauty & Grooming
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Parenting
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Wellness
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Wellness
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Parenting
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Beauty & Grooming
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau