Editor
KOMPAS.com - Bopeng atau scar adalah salah satu masalah kulit yang kerap dialami oleh penderita jerawat, terutama jika jerawat tidak diatasi dengan benar.
Menurut Co-founder Eva Mulia Clinic, dr. Eddy Widjaja, jerawat yang meradang memiliki risiko tinggi untuk meninggalkan bopeng jika tidak segera diobati.
Baca juga: Jerawat Parah, Bisakah Sembuh Total?
Lantas, apa penyebab bopeng dan bagaimana cara mengatasinya?
Bopeng terjadi akibat kerusakan pada struktur kulit yang disebabkan oleh jerawat meradang.
Eddy menjelaskan, ketika jerawat meradang, struktur kulit bisa rusak hingga lapisan bawah.
"Pada jerawat meradang struktur kulitnya seringkali rusak, jadi tidak sempurna, sampai ke bawah kulit. Penyembuhannya tidak sempurna, timbullah bopeng," ujar Eddy kepada Kompas.com di Eva Mulia Clinic Grogol, Jakarta Barat, Selasa (14/1/2025).
Baca juga: 7 Kebiasaan yang Berisiko Sebabkan Jerawat pada Remaja
Jerawat yang besar, seperti nodule atau abses, memiliki risiko lebih tinggi meninggalkan bopeng.
Oleh karena itu, semakin lama jerawat dibiarkan tanpa perawatan yang tepat, semakin besar kemungkinan terjadinya bekas permanen.
Jika jerawat sudah meninggalkan bopeng, masih ada cara untuk memperbaiki kondisi kulit. Eddy menjelaskan beberapa prosedur yang dapat dilakukan.
Misalnya, Dermapen atau PRP (Platelet Rich Plasma), subsisi, atau Laser CO2.
Baca juga: 4 Cara Ampuh Atasi Jerawat Membandel
Menurutnya, hasil sudah bisa terlihat dalam dua-tiga kali tindakan.
"Dan ini juga bukan tindakan yang bisa dilakukan setiap bulan sekali. Jadi kalau tiga-empat kali sudah ada hasil bisa diberhentikan, nanti kalau perlu kita lakukan lagi," ucapnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang