Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peran Guru dalam Melindungi Anak dari Bahaya Pornografi, Lakukan 5 Hal Ini

Kompas.com, 6 Februari 2025, 12:15 WIB
Tari Oktaviani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Konsultasi Tanya Pakar Parenting

Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel

Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Selain orangtua, guru juga memiliki peran penting untuk melindungi anak-anak dari bahaya pornografi.

Hal ini karena sekolah merupakan tempat kedua anak bersosialisasi dan mendapatkan pendidikan sehari-hari, sehingga guru semestinya bisa memberikan pendidikan dan pendampingan.

Apalagi, kasus pornografi anak di Indonesia saat ini semakin mengkhawatrirkan.

Baca juga: Indonesia 4 Besar di Dunia untuk Kasus Pornografi Anak, Orangtua Harus Apa?

Sebelumnya Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid menyebut Indonesia tercatat menjadi negara keempat di dunia dengan kasus pronografi anak terbanyak.

“Teman-teman sekalian, tentu bukan tanpa alasan mengingat Indonesia saat ini terdata sebagai negara keempat terbesar di dunia dalam ranah konten-konten pornografi untuk anak,” ujar Meutya dalam konferensi pers di Kemendikdasmen, Jakarta, Minggu (2/2/2025).

Psikolog Klinis, Disya Arinda menyebutkan beberapa cara yang bisa dilakukan guru untuk melindungi siswanya dari bahaya pornografi. 

1. Bekali literasi digital

Menurutnya, guru bisa membekali anak-anak didiknya dengan literasi digital. 

Literasi digital yang dimaksud yakni bisa mencakup pemahaman tentang efek buruk pornografi pada anak, baik itu dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

"Memang perlu guru-guru itu bekali anak siswanya tentang literasi digital. Ajarkan anak tentang bahaya konten pornografi, bagaimana melindungi dirinya dari dunia maya dan tidak mengupload dan mendownload konten-konten pornografi," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (6/2/2025). 

2.  Adakan program sex education

Disya menyampaikan, sekolah perlu memberikan penyuluhan kepada siswa tentang edukasi seks yang benar.

Edukasi seks yang dimaksud tentu saja terkait dengan pengenalan anggota tubuh dan kewenangan tentang tubuh mereka.

Selain itu, Ia meminta agar guru mengajarkan anak kepada siapa harus melapor jika mengalami tindakan menyimpang dari orang lain, termasuk semua yang ada di lingkungan sekolah.

Baca juga: Indonesia Negara Ke-4 dengan Kasus Pornografi Anak Terbanyak, Kenali Tanda Anak Kecanduan

"Guru harus berikan sex education yang komprehensif tentunya, jadi sekolah bisa kerjasama dengan psikolog atau ahli untuk berikan materi sesuai usianya mengenai batasan tubuh, privasi, resiko seksualitas, dll," ujarnya. 

3. Tanamkan etika dan moral

Guru dikatakan Disya harus memberikan pendidikan etika dan moral. Tidak hanya untuk seksualitas, namun juga untuk sosialisasi mereka dengan orang lain di masa depan.

"Guru perlu memberikan pemahaman tentang pentingnya rispek diri terhadap orang lain," tegasnya. 

4. Batasi akses internet

Saat ini banyak sekolah yang memperbolehkan siswanya menggunakan ponsel dalam proses belajar, namun Disya menekankan pentingnya pembatasan akses internet.

Ia mengatakan, guru harus menerapkan disiplin kepada siswa untuk tidak terlalu jauh berselancar di internet.

"Pemantauan penggunaan internet di sekolah, misal dengan wifi dengan pembatasan konten-konten lain di luar pelajaran yang perlu diblokir," katanya. 

5. Buka ruang diskusi

Guru dikatakannya bisa membuka ruang diskusi dengan siswanya. Tentu agar anak-anak bisa bebas menyampaikan keluhan atau persoalan lain yang dirasa tidak sesuai norma. 

"Buka ruang diskusi antara guru dengan siswa, di mana konselor jadi pihak yang bisa dipercaya bagi siswanya untuk cari bantuan," tutup Disya. 

 Baca juga: Anak Kecanduan Konten Pornografi, Psikolog Beberkan Dampaknya

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau