KOMPAS.com – Ternyata, ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari setelah kamu melakukan operasi plastik (oplas) hidung atau rinoplasti.
Wakil Presiden Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Indonesia (PERAPI) Dr. dr. Irena Sakura Rini, MARS, Sp.B.P.R.E, Subsp.E.L.(K), menuturkan, salah satunya adalah berolahraga berat.
“Tidak boleh melakukan olahraga berat karena banyak hentakan-hentakannya,” tutur dia kepada Kompas.com, Selasa (24/6/2025).
Baca juga: Denada Operasi Plastik Hidung di Thailand, Kenali Jenis-jenis Rinoplasti
Berikut pantangan lainnya yang sebaiknya dihindari setelah melakukan rinoplasti.
Pantangan pertama adalah berolahraga berat. Hentakan-hentakan yang terjadi dapat menyebabkan pembuluh darah baru pecah, atau jahitan menjadi tidak stabil dan bergeser.
“Hidungnya masih luka. Jahitan-jahitan mungkin baru punya kekuatan separuh,” kata Irena.
Konsultasikan dengan dokter yang menangani rinoplasti untuk mengetahui jenis olahraga yang tepat saat awal pemulihan, dan waktu yang tepat untuk mulai berolahraga berat.
Selanjutnya, hindari hal-hal yang bisa membuatmu batuk pilek, misalnya mengobrol dengan orang yang sedang batuk pilek tanpa menggunakan masker.
Menurut Irena, batuk pilek dapat membuatmu harus mengelap tisu ke hidung yang baru dioperasi. Ini dapat memperlambat proses penyembuhan karena jahitan selalu tergesek.
Obat pengencer darah, atau vitamin yang dapat mengencerkan darah, sebaiknya jangan diminum dulu agar tidak terjadi perdarahan selama proses pemulihan.
“Jangan berenang dulu, jangan diving dulu. Kalau masih dua atau tiga minggu kan (luka) masih basah. Jadi, jangan kena air dulu supaya cepat kering jahitannya,” papar Irena.
Baca juga: Ingin Operasi Plastik Hidung seperti Denada, Simak 6 Risiko Rinoplasti
Irena juga mengimbau agar kamu berhati-hati saat cuci muka. Pada bagian hidung, cukup bersihkan menggunakan lap basah yang sudah diperas.
Sama dengan pantangan berenang atau diving, ini untuk membuat jahitan cepat kering.
“Mungkin rata-rata empat sampai enam minggu jahitan betul-betul kering dan punya kekuatan yang cukup,” kata dia.
Menurut dr. Ruth Lumbuun, Sp.B.P.R.E., Subsp.E.L.(K), berpraktik di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) Depok dan Beyoutiful Clinic, pasien sebaiknya tidak merokok sebelum dan setelah operasi.
“Pasien enggak boleh merokok sekitar empat minggu sebelum operasi, karena rokok bikin penyembuhan luka jadi terhambat,” kata dia di RSUI Depok, Kota Depok, Jawa Barat, Senin (23/6/2025).
Sebab, rinoplasti adalah tindakan yang membutuhkan intervensi pada hidung. Supaya proses penyembuhannya maksimal, sebaiknya hindari hal-hal yang mengandung nikotin seperti rokok.
“Kalau merokok itu juga penyembuhan jadi mundur, efek nikotin,” tambah Irena.
Ruth mengatakan, penyakit seperti kencing manis dan hipertensi yang tidak terkontrol bisa memperlambat proses penyembuhan.
“Kalau pasien ada sakit kencing manis atau hipertensi, itu harus terkontrol dulu. Gula darahnya harus terkontrol, tekanan darahnya harus terkontrol. Supaya setelah operasi, penyembuhannya bisa optimal,” ujar dia.
Baca juga: 6 Pantangan Sebelum Rinoplasti, Operasi Plastik Hidung seperti Denada
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang