Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Kesepian di Keramaian, Tersenyum di Luar tapi Hampa di Dalam

Kompas.com, 2 Oktober 2025, 20:35 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

KOMPAS.com - Pernah merasa kesepian di tengah keramaian? Rasanya rindu akan keluarga di kampung halaman, tapi kamu tidak bisa pulang. Kamu berusaha tersenyum dan tertawa, tapi di dalam hati rasanya hampa. 

"Kesepian bukan tiada orang di samping kita. Walaupun ramai, rasanya tidak terhubung secara sosial dan emosional. Jadi lebih rentan terjadi pada para perantau, walaupun yang tidak merantau pun sangat mungkin merasa kesepian," kata psikolog klinis dewasa, Sri Juwita Kusumawardhani, M.Psi, Psikolog dalam acara BE Radio Indonesia, Kamis (2/10/2025).

Baca juga:

Kesepian di keramaian, rentan dialami perantau

Apa faktor penyebab kesepian?

Pernah merasa kosong meski dikelilingi banyak orang? Psikolog jelaskan fenomena kesepian di keramaian, penyebabnya, dan kapan perlu mencari bantuan.Dok. Unsplash/ofj_ho Pernah merasa kosong meski dikelilingi banyak orang? Psikolog jelaskan fenomena kesepian di keramaian, penyebabnya, dan kapan perlu mencari bantuan.

Psikolog yang berpraktik di Kemang, Jakarta Selatan, ini menuturkan, klien yang kesepian banyak ia temui sejak pandemi Covid-19 melanda. 

"Awalnya mulai dari COVID, orang-orang yang mungkin memang terjebak di kost-an sendirian," ucap dosen FPPSI Universitas Negeri Jakarta ini. 

Lantas, apa saja penyebab kesepian?

Bagi para perantau, kesepian bisa disebabkan karena mereka jauh dari keluarga dan punya masalah terkait adaptasi. 

"Jadi mungkin yang baru-baru sampai di Ibu Kota, belum sampai enam bulan, rasanya kok homesick. Itu bisa jadi karena mungkin mereka belum selesai masa adaptasinya sehingga memunculkan rasa sepi," jelas anggota Ikatan Psikolog Klinis (IPK) ini.  

Tidak hanya itu, terkadang pekerjaan mengharuskan mereka bekerja dari mana saja (work from anywhere atau WFA) sehingga terasa "sendiri-sendiri" dan tidak bersama tim di kantor. Hal tersebut memicu rasa ketidakhubungan secara sosial. 

Ada pula kesepian yang bersumber dari dalam diri seseorang. Ia merasa tak punya keterampilan yang sebanding dengan rekan-rekannya yang lain sehingga ia merasa rendah diri dan merasa tidak pantas bergaul dengan mereka. 

Padahal mungkin orang-orang di sekitarnya merasa biasa-biasa saja, atau bahkan tidak bermasalah dan bisa jadi ramah atau hangat. 

Baca juga:

Ciri kesepian di keramaian, bisakah dilihat?

Pernah merasa kosong meski dikelilingi banyak orang? Psikolog jelaskan fenomena kesepian di keramaian, penyebabnya, dan kapan perlu mencari bantuan.UNSPLASH Pernah merasa kosong meski dikelilingi banyak orang? Psikolog jelaskan fenomena kesepian di keramaian, penyebabnya, dan kapan perlu mencari bantuan.

Juwita menuturkan, kesepian bukanlah sesuatu yang bisa dilihat secara fisik atau sosial.

Walaupun seseorang terlihat punya teman banyak atau sudah punya pasangan, bahkan sudah menikah dan punya anak, ia bisa saja merasa kesepian.

"Biasanya ketika kita mempersepsikan bahwa kita memang sepi, enggak ada yang mendukung kita, terus rasanya kok kebutuhan kita bersama orang-orang terdekat tidak terpenuhi dengan baik. Punya teman, tapi misalkan semuanya jauh-jauh, itu bisa menjadi ciri orang yang sebenarnya merasa kesepian. Tinggal dianya mau mengakui atau tidak," jelasnya. 

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau