Strategi Fluffy Hadapi Persaingan Pakaian Bayi Impor Murah

KOMPAS.com - Merayakan usia ke-24 tahun, merek pakaian bayi lokal Fluffy semakin memantapkan posisinya sebagai merek yang mengutamakan kualitas dan kenyamanan. Modal ini menjadi kekuatan Fluffy menghadapi persaingan.

"Kami mengutamakan branding, nilai yang kita pegang adalah tidak berkompromi dengan kualitas produk," kata CEO Fluffy, Ferry Mulyadi, di sela perayaan ulang tahun Fluffy dalam acara Play Date Special bersama konsumennya di Jakarta (11/10/2025).

Ia mengatakan, kehadiran Fluffy yang sudah lebih dari dua dekade ini menunjukkan kepercayaan dan rasa aman orangtua dalam memberikan produk pakaian yang berkualitas untuk anak-anaknya.

Meski demikian, Ferry menyadari bahwa dibandingkan dengan produk impor, terutama dari China, harganya sulit bersaing karena produk tersebut lebih murah.

Baca juga: Mengapa Produk Impor dari China Terus Banjiri Indonesia?

"Memang konsumen Indonesia itu sensitif pada harga. Karenanya sudah hampir tiga tahun terakhir Fluffy tidak menaikkan harga," paparnya.

Dok Fluffy Perayaan 24 tahun merek pakaian bayi Fluffy di Jakarta (11/10/2025).

Ditambahkan oleh Marketing Communication Manager Fluffy, Wisnu Ardiantino, meski tidak ada kenaikan harga namun kualitas tetap dipertahankan.

Ada pun produk pakaian bayi dari Fluffy menggunakan bahan kaos TC (tetoron cotton) yang merupakan kombinasi serat alami dan sintetis. Karakter bahan ini memiliki rasa lembut, daya serap tinggi, dan tidak mudah berubah bentuk. Seluruh produk Fluffy juga telah memenuhi SNI (standar nasional Indonesia).

"Kami juga selalu mengeluarkan koleksi terbaru dengan warna yang ceria dan mengutamakan kenyamanan, fungsi, dan gaya," katanya.

Selain itu, menurut Wisnu Fluffy juga berusaha memahami kebutuhan konsumennya, terutama para ibu baru, antara lain dengan mengadakan webinar dan kegiatan offline.

"Termasuk dengan acara play date, di mana para mombassador bisa membawa anak-anak mereka untuk bermain bersama. Hal ini bisa memperkuat ikatan emosional para ibu muda," kata Wisnu.

Baca juga: Pergeseran Tren Fashion Anak di Era Digital