Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Dimaksud Anak CIBI yang IQ-nya di Atas Rata-rata?

Kompas.com, 2 November 2025, 17:19 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

Konsultasi Tanya Pakar Parenting

Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel

Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com

KOMPAS.com - Apa yang dimaksud anak CIBI (Cerdas Istimewa, Berbakat Istimewa)? Untuk menjawabnya, sebaiknya ketahui IQ (Intelligence Quotient) terlebih dahulu. 

Sebagai informasi, di Indonesia, dilansir dari situs web World Population Review, Minggu (2/11/2025), rata-rata IQ tahun 2025 adalah 93,2. Data didasarkan pada data dari 1.352.763 peserta di seluruh dunia yang mengikuti tes IQ di situs web International IQ Test (IIT) pada tahun 2024.

Baca juga:

Ada beberapa anak yang memiliki IQ minimal 130 menurut Skala Kecerdasan Wechsler, yang disebut sebagai anak CIBI. Simak penjelasannya. 

Apa yang dimaksud anak CIBI?

Psikolog pendidikan yang berpraktik mandiri, Gretta Ludwina, M.Psi., Psikolog, mengatakan, ada cukup banyak definisi terkait anak CIBI, dengan definisi dari psikolog pendidikan asal Amerika Serikat bernama Joseph Renzulli-lah yang digunakan di Indonesia.

“CIBI itu peserta didik yang punya kelebihan dalam tiga hal yaitu kemampuan di atas rata-rata, komitmen yang tinggi terhadap tugas yang diberikan, dan kreativitas yang tinggi,” jelas Gretta saat dihubungi Kompas.com pada Sabtu (1/11/2025).

Untuk kemampuan di atas rata-rata, hal ini mengacu pada tingkat kecerdasan yang sangat tinggi, atau kemampuan yang sangat tinggi di bidang tertentu, seperti musik atau olahraga.

“Makanya namanya ‘cerdas istimewa, berbakat istimewa’. Bukan berarti harus dua-duanya ada, tapi salah satunya,” ujar Gretta.

Namun, dalam kesehariannya, istilah CIBI lebih banyak merujuk pada anak-anak dengan kecerdasan istimewa, bukan yang berbakat istimewa.

Lebih lanjut, menurut Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikdasmen) dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek), anak CIBI juga lebih mengacu pada anak-anak dengan kecerdasan tinggi.

Baca juga:

Belum tentu berbakat, tapi sudah pasti berprestasi?

Apa yang dimaksud dengan anak CIBI? Simak penjelasan psikolog dan hubungannya dengan IQ. Dok. Freepik/Freepik Apa yang dimaksud dengan anak CIBI? Simak penjelasan psikolog dan hubungannya dengan IQ.

Menurut Gretta, bukan berarti anak-anak CIBI di Indonesia belum tentu berbakat, tapi sudah pasti berprestasi.

“Lebih ke potensi yang dimiliki. Kalau nanti, manifestasinya bisa muncul bisa tidak. Itu bisa ada banyak faktor apakah mereka akan bisa menunjukkan prestasi yang nyata di sekolah, atau dalam bentuk kegiatan apapun,” terang dia.

Dengan kata lain, kecerdasan dan bakat istimewa yang dimiliki, bisa muncul sebagai prestasi akademik atau non-akademik, jika diasah dengan tepat dan optimal oleh orangtua dan pihak sekolah.

Baca juga:

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau