Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Cara Merawat Baju Bahan Parasut agar Tetap Awet dan Rapi

Kompas.com, 10 November 2025, 19:35 WIB
Devi Pattricia,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Busana berbahan parasut  digemari karena tampilannya yang modern, ringan, dan praktis untuk berbagai aktivitas. Namun, ada anggapan bahan ini sulit dirawat, terutama di iklim tropis seperti Indonesia yang panas dan lembap.

Desainer Irmasari Joedawinata menuturkan, anggapan tersebut keliru. Ia menegaskan, busana berbahan parasut justru mudah dirawat dan bisa awet jika ditangani dengan benar.

Baca juga:

“Banyak orang takut pakai baju berbahan parasut akan tidak nyaman digunakan atau sulit dirawat di cuaca yang panas, seperti di Indonesia. Padahal sangat mudah perawatannya,” jelas Irma saat ditemui Kompas.com di Jakarta Muslim Fashion Week 2026 di Jakarta Selatan, Sabtu (8/11/2025).

Berikut beberapa cara mudah merawat busana berbahan parasut agar tetap awet, rapi, dan nyaman dipakai sehari-hari.

Cara merawat baju bahan parasut agar awet

1. Bisa dicuci dengan berbagai cara

Desainer Irmasari Joedawinata (tengah) saat ditemui Kompas.com di Jakarta Muslim Fashion Week 2026, di Jakarta Selatan, Sabtu (8/11/2025).KOMPAS.com/DEVI PATTRICIA Desainer Irmasari Joedawinata (tengah) saat ditemui Kompas.com di Jakarta Muslim Fashion Week 2026, di Jakarta Selatan, Sabtu (8/11/2025).

Irma mengatakan, mencuci busana berbahan parasut tidak membutuhkan perlakuan khusus. Bahan ini dikenal cukup kuat dan tahan terhadap proses pencucian sehari-hari.

“Cucinya juga sangat mudah, bisa dicuci biasa di rumah, boleh mengenakan mesin cuci ataupun kucek tangan,” ujarnya.

Sebaiknya gunakan air bersuhu normal dan deterjen yang lembut agar tekstur bahan tetap halus.

Untuk hasil terbaik, pastikan pakaian tidak direndam terlalu lama dan hindari memerasnya dengan keras. Cukup ditekan perlahan agar air berlebih keluar tanpa merusak serat kain.

Baca juga:

2. Hindari suhu panas berlebih saat menyetrika

Koleksi busana karya Irmasari Joedawinata di Jakarta Muslim Fashion Week 2026, di Jakarta Selatan, Sabtu (8/11/2025).KOMPAS.com/DEVI PATTRICIA Koleksi busana karya Irmasari Joedawinata di Jakarta Muslim Fashion Week 2026, di Jakarta Selatan, Sabtu (8/11/2025).

Salah satu tantangan dalam merawat busana berbahan parasut adalah menyetrikanya. 

Menurut Irma, bahan ini memiliki lapisan luar yang sensitif terhadap panas tinggi sehingga perlu penyesuaian suhu setrika.

“Untuk teknik menyetrikanya juga tidak mudah, sekarang ada setrika yang punya indikator panas khusus untuk bahan tertentu maka bisa disesuaikan,” katanya.

Irma menambahkan, langkah paling aman adalah menyetrika dari bagian dalam busana agar permukaan luarnya tidak kehilangan kilau atau berubah tekstur.

“Tapi saran aku, boleh disetrika dari bagian dalam supaya bahan luarnya tetap bagus teksturnya,” tambahnya.

Selain itu, kamu juga bisa menggunakan alas kain tipis di antara setrika dan bahan parasut untuk mencegah panas langsung mengenai permukaan kain. 

Cara ini membantu menjaga tampilan busana tetap rapi tanpa meninggalkan bekas mengilap akibat panas berlebih.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau