Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ungkapan Terima Kasih dan Kekaguman Suami untuk Dedikasi Istri

Kompas.com, 8 Desember 2025, 17:50 WIB
Nabilla Ramadhian,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Konsultasi Tanya Pakar Parenting

Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel

Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com

KOMPAS.com - Di tengah tuntutan profesional dan kesibukan rumah tangga, banyak perempuan menjalani dua peran besar sekaligu, pegawai yang andal dan ibu penuh perhatian. Mereka menyusun hari dengan rapi, mengurus keluarga sebelum bergegas ke kantor, lalu kembali membawa energi yang tersisa untuk mendampingi anak-anak.

Iky (27) hanya bisa mengucapkan “terima kasih” karena istrinya, Kartika (28), sudah berjuang keras menjadi seorang ibu, sejak sebelum wajah anak mereka yang kini berusia satu tahun tiga bulan, Baskara, belum terlihat jelas di layar monitor USG.

“Kartika berjuang sangat keras untuk anak ketika dia memilih untuk setuju melahirkan. Itu menurutku udah sangat berkorban banget, yang mana banyak di luar sana, orang mau bikinnya aja dan melahirkan, tapi enggak mau ngurus anak,” ucap dia saat dihubungi pada Sabtu (29/11/2025).

Sepanjang mengandung Baskara, Iky melihat bagaimana Kartika sangat berjuang dalam menahan pusing dan mual yang dirasakan. Masa kehamilan adalah momen ketika Iky benar-benar mengagumi sang istri.

Baca juga: Ummu Vio, Perjuangan Ibu Mengendarai Cinta di Atas Honda Beat Tua

Menjadi badut di tengah lelah

Iky mengatakan, setelah masa cuti melahirkan selesai, Kartika masih tetap bekerja tanpa melupakan peran utamanya sebagai ibu.

“Dia menyempatkan diri untuk benar-benar ajak main anak pas lagi capek-capeknya pulang kerja. Bikin anaknya ketawa. Dia bisa bikin energinya penuh lagi untuk jadi badut di mata anaknya,” tutur dia.

Menurut Iky, tidak semua ibu yang sedang lelah sepulang kerja, langsung sepenuhnya mengembalikan energi demi menghibur dan membuat anak tertawa.

Menjadi IRT demi mengurus anak

Iky mengungkapkan bahwa keputusan Kartika untuk berhenti bekerja dan menjadi ibu rumah tangga (IRT) adalah keputusan yang berat.

Selain karena sudah lama terbiasa bekerja sejak lulus kuliah, tetapi menjadi IRT adalah pekerjaan yang sangat sulit menurut dia. 

Baca juga: Deretan Komentar Negatif yang Dihadapi Ibu Bekerja Saat Titipkan Anak ke Daycare

Kartika, seorang ibu yang masih berjuang melawan pikirannya sendiri yang mengatakan bahwa ia belum cukup baik menjadi seorang ibu.kompas.com / Nabilla Ramadhian Kartika, seorang ibu yang masih berjuang melawan pikirannya sendiri yang mengatakan bahwa ia belum cukup baik menjadi seorang ibu.

“IRT adalah ‘pekerjaan’ yang sangat-sangat luar biasa. Dan ketika Kartika sudah jadi seorang IRT, aku sangat-sangat berterima kasih karena enggak semua perempuan mau menjadi IRT. Kartika sebagai seorang ibu punya mental yang kuat,” tutur dia.

Menyukai semua yang ada di diri Kartika

Iky bukanlah tipe laki-laki rumit dengan banyak standar. Namun, sosok Kartika di mata Iky, sudah melampaui semua standar yang ditetapkan oleh masyarakat kepada seorang ibu.

Dari semua kualitas terbaik yang dimiliki oleh sang istri, dua di antaranya adalah bagaimana Kartika legowo untuk berkorban secara materiil dan imateriil, serta waktu.

Perihal waktu, menurutnya Kartika bisa membagi perhatiannya tidak hanya terfokus pada anak, tapi juga suami.

Baca juga: Potret Multiperan Ibu Bekerja dengan Karier Gemilang di Era Modern

“Sejak punya anak, setiap pulang kerja dulu selalu langsung bersih-bersih untuk main sama anak. Dan sekarang Kartika lebih sabar. Karena situasi sudah punya anak, dia jadi lebih belajar untuk menahan diri,” ucap Iky.

Setiap hari bangga dengan istri

Tidak ada momen khusus yang membuat Iky bangga dengan Kartika. Sebab, ia selalu bangga dengan istrinya setiap hari.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau