KOMPAS.com - Beragam kondisi kulit yang kerap ditemui di Indonesia membuat pemilihan skincare tidak bisa dilakukan sembarangan.
Mulai dari minyak berlebih, pori-pori besar, tekstur kulit tidak merata, hingga flek hitam, semuanya membutuhkan kandungan skincare yang tepat agar hasilnya efektif tanpa merusak kesehatan kulit.
Menurut pakar kesehatan kulit, dr. Claudia Christin, MBBS., Ph.D., kunci utama dalam memilih skincare bukan terletak pada banyaknya produk atau mengikuti tren, melainkan pada kualitas dan ketepatan kandungan yang disesuaikan dengan kebutuhan kulit wajah.
“Kita punya banyak banget permasalahan yang ingin diatasi. Aku selalu highlight sebenarnya kandungan itu harus berkualitas tinggi, pure, stabil, dan punya manfaat yang spesifik untuk kebutuhan kulit kita masing-masing,” ujarnya dalam acara Sungboon Editor di Veranda Hotel Pakubuwono, Jakarta Selatan, Selasa (9/12/2025).
Baca juga: 21 Produk Kecantikan Paling Disukai Konsumen Tahun 2025, dari Skincare hingga Fragrance
Ia menekankan bahwa tidak semua kandungan skincare bekerja dengan cara yang sama pada setiap orang. Maka dari itu, memahami fungsi bahan aktif menjadi langkah penting agar perawatan kulit lebih tepat sasaran.
Terkait dengan masalah produksi sebum berlebih dan pori-pori besar, dr. Claudia menyebut ada kandungan yang dapat membantu mengontrol minyak sekaligus memperbaiki tampilan pori-pori.
“Salah satu kandungan yang bisa menjadi solusi sebenarnya itu adalah vegan protein dan antioksidan,” tuturnya.
Kandungan tersebut memiliki dasar ilmiah yang mendukung manfaatnya dalam membantu mengontrol produksi sebum. Ketika produksi minyak lebih terkontrol, tampilan pori-pori pun dapat terlihat lebih kecil.
Baca juga: 6 Urutan Skincare Pagi untuk Usia 40 Tahun ke Atas
Mengetahui apakah komedo bisa hilang sendiri sangat penting agar Anda bisa segera melakukan perawatan yang diperlukan.
Selain minyak, masalah tekstur kulit seperti permukaan yang terasa kasar dan pori-pori tersumbat juga kerap muncul.
Kondisi ini membuat proses eksfoliasi tetap dibutuhkan, tetapi harus dilakukan dengan cara yang lembut.
“Kalau misalnya tadi ada masalah minyak, pasti muncul juga masalah tekstur kulit. Itu kita butuh yang namanya eksfoliasi. Tapi di Indonesia itu stresornya banyak sekali, kita butuh eksfoliasi yang gentle,” tutur dr. Claudia.
Dalam penjelasannya, dr. Claudia menyebut bahwa eksfoliasi lembut dapat diperoleh dari kandungan seperti ursolic acid dan apple peel, yang berasal dari bahan alami dan lebih ramah bagi kulit jika diformulasikan dengan tepat.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Eksfoliasi Bikin Kulit Wajah Mudah Iritasi?
Untuk mengatasi hiperpigmentasi atau bekas kehitaman di kulit wajah, dr. Claudia menyarankan zat asam.
“Kalau untuk masalah pigment, ada bekas-bekas jerawat, ini bisa juga mencari kandungan seperti ellagic acid dan juga vitamin C,” katanya.
Kandungan tersebut dapat diekstrak dari sumber alami seperti wild grapes, yang membantu memperbaiki tampilan warna kulit yang tidak merata.