Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penulis Sophie Kinsella Meninggal Dunia karena Kanker Glioblastoma, Apa Itu?

Kompas.com, 11 Desember 2025, 13:19 WIB
Ria Apriani Kusumastuti,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada 10 Desember 2025, dunia sastra kehilangan salah satu penulis terkemuka, Sophie Kinsella, yang meninggal di usia 55 tahun setelah berjuang melawan glioblastoma, jenis kanker otak yang sangat agresif.

Kinsella, yang dikenal lewat seri Shopaholic yang mendunia, membuka diri tentang perjalanan perawatan kanker yang ia jalani hingga menjadikannya inspirasi bagi karya terakhirnya, What Does It Feel Like? yang dirilis pada tahun 2024.

Meski usianya relatif muda, penyakit ini menunjukkan betapa berbahayanya glioblastoma dan betapa pentingnya pemahaman akan kanker otak ini.

Baca juga: Lari Ultramaraton di Atas 50 Km dan Risiko Kanker Usus Besar

Apa itu glioblastoma?

Glioblastoma adalah salah satu jenis kanker yang paling agresif, termasuk dalam kategori tumor otak grade IV.

Dikutip dari Roswell Park Comprehensive Cancer Center, glioblastoma dikenal karena pertumbuhannya yang cepat dan kemampuannya untuk menyerang jaringan otak sehat di sekitarnya.

Glioblastoma dapat berkembang dengan cepat, menghancurkan sel-sel sehat, dan menyebar luas di jaringan otak, yang membuat pengobatannya sangat menantang.

“Glioblastoma merupakan tumor otak yang sangat agresif, yang tumbuh dengan cepat dan seringkali membutuhkan perawatan intensif seperti pembedahan, kemoterapi, dan radioterapi,” jelas Dr. Lindsay Lipinski, seorang ahli neurobedah dan onkologi di Roswell Park Comprehensive Cancer Center.

Meskipun glioblastoma jarang terjadi pada orang muda, faktor genetik, usia, dan paparan lingkungan dapat meningkatkan risiko seseorang mengidap jenis kanker ini.

Glioblastoma seringkali muncul secara tiba-tiba, dan gejalanya bisa berkembang dengan sangat cepat, seperti:

  • Sakit kepala parah
  • Kejang
  • Kesulitan bicara atau perubahan kognitif

Baca juga: Jalani Pengobatan Baru, Pasien Kanker Otak Alami Kesembuhan

Sophie Kinsella dan perjuangannya melawan glioblastoma

Melansir US Magazine, Sophie Kinsella pertama kali mengumumkan bahwa ia didiagnosis dengan glioblastoma pada tahun 2022. Sejak saat itu, ia menghadapi penyakit ini dengan keberanian luar biasa.

Dalam unggahannya di Instagram pada Juni 2025, Kinsella berterima kasih kepada keluarga, teman-teman, dan pembaca yang mendukungnya sepanjang perjalanan perawatan.

“Sejak diagnosis glioblastoma saya pada 2022, saya dikelilingi oleh cinta dan dukungan dari banyak teman, keluarga, dan pembaca di seluruh dunia,” tulisnya.

Kinsella juga menunjukkan dukungannya terhadap Brain Tumour Charity, organisasi yang berfokus pada penelitian dan uji klinis yang dapat membantu mereka yang terkena dampak kanker otak ini.

“Kanker otak adalah penyakit yang sangat sulit diobati, dan membutuhkan lebih banyak penelitian,” tambahnya, yang menunjukkan betapa pentingnya kesadaran dan dukungan untuk penelitian lebih lanjut dalam bidang ini.

Baca juga: BPOM Cabut Izin Edar 23 Kosmetik dan Skincare Berbahaya, Bisa Picu Kanker

Pengobatan Glioblastoma

Glioblastoma adalah jenis kanker otak yang sangat sulit diobati karena kemampuannya untuk menyebar ke seluruh bagian otak.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau