Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Temukan Cara Tingkatkan Keberhasilan Bayi Tabung pada Wanita Usia 40-an

Kompas.com - 23/02/2017, 11:15 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Kemungkinan untuk hamil melalui in vitro fertilization (IVF) atau proses bayi tabung akan menurun drastis setelah wanita mencapai usia awal 40-an.

Untunglah, penelitian terbaru oleh Dr. Yanguang Wu, embriologi dan ilmuwan, serta tim dari Centre for Human Reproduction, membuka kemungkinan perawatan kesuburan yang lebih efektif untuk para wanita usia 40-an. Studi ini telah diterbitkan dalam Journal of Endocrinology.

Fertilisasi in vitro merupakan bentuk teknologi reproduksi bantuan. Proses pembuahan in vitro dilakukan dengan cara; pertama, obat kesuburan diberikan untuk merangsang produksi sel telur wanita atau oosit.

Kemudian sel telur diambil dari indung telur dan dipertemukan dengan sperma di piring laboratorium supaya terjadi pembuahan. Kemudian, embrio-embrio yang telah jadi ditransfer ke dalam rahim.

Menurut Dr Wu dan rekan, wanita berusia 38-39 tahun memiliki tingkat keberhasilan IVF sebesar 23,6 persen, sedangkan mereka yang berusia 44 tahun atau lebih memiliki tingkat keberhasilan hanya 1,3 persen.

Penelitian sebelumnya menunjukkan, bahwa kualitas oosit menurun sejalan dengan bertambahnya usia wanita. Namun, mekanisme mengapa terjadi hal seperti itu, masih belum jelas. Dr. Wu menduga, mungkin penyebabnya adalah kurangnya sumber daya di laboratorium klinik.

Namun, dengan sumber daya yang tersedia di Centre for Human Reproduction, tim peneliti mampu melihat dengan lebih dekat apa yang mendorong kualitas oosit berkurang pada wanita yang berusia lebih tua.

Menurut peneliti, yang menjadi masalah adalah penuaan lingkungan sel telur, bukan penuaan dari sel telur itu sendiri.

Dalam studinya, para peneliti membandingkan jaringan reproduksi donor telur berusia 21-29, 30-37 dan 43-47 tahun.

Dibandingkan dengan donor sel telur berusia 21-29 dan 30-37, mereka yang berusia 43-47 mengalami penurunan pertumbuhan dan multiplikasi sel granulosa. Sel granulosa adalah sel yang mendukung dan membantu pertumbuhan oosit dalam ovarium.

Penelitian lebih lanjut mengungkapkan, sel-sel granulosa wanita yang berusia lebih tua juga menghasilkan reseptor sel follicle-stimulating hormone (FSH) yang lebih sedikit, tetapi menghasilkan reseptor luteinizing hormone (LH) dan progesteron yang lebih banyak.

Menurut penulis studi, perubahan dalam sensitivitas hormon inilah yang membuat luteinisasi terjadi lebih dini dan mencegah sel telur menjadi matang.

Tim menjelaskan bahwa biasanya proses luteinisasi terjadi setelah ovulasi, di mana kadar LH meningkat dan menyebabkan kadar FSH turun serta kadar progesteron ikut naik. Jika luteinisasi terjadi sebelum oosit meninggalkan ovarium, maka kemungkinan konsepsi akan berkurang.

Dr Wu mengatakan, temuan ini menunjukkan bahwa bukan penuaan sel telur yang bertanggung jawab terhadap rendahnya tingkat keberhasilan IVF pada wanita usia 40 tahun ke atas, tetapi penuaan lingkungan telur lah yang harus disalahkan.

"Kemungkinan untuk membalikkan kerusakan pada sel telur adalah hal yang mustahil. Temuan ini menarik, karena memberi harapan untuk meningkatkan keberhasil proses in vitro dengan cara menargetkan lingkungan pendukung sel telur ini," tambah Dr Wu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com