Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/05/2017, 14:00 WIB

Nampan kini tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk membawa atau menyajikan makanan dan minuman. Berkat ide-ide kreatif dan tangan-tangan terampil, nampan juga dapat dimanfaatkan sebagai produk untuk menghias dan mempercantik ruangan.

Tray atau serving board, atau secara umum disebut nampan di Indonesia, dapat dimanfaatkan sebagai aksen ruangan. Misalnya, diletakkan di ruang tamu atau ruang makan sebagai wadah lilin, permen, saus, sambal, kecap, koran, atau remote control televisi.

Di kafe atau hotel, nampan dimanfaatkan pula sebagai wadah makanan dan minuman yang ditempatkan statis. Kadang-kadang, nampan digunakan sebagai wadah untuk menaruh handuk bersih. Nampan-nampan ini tidak hanya ditempatkan di ruang tamu, ruang tidur, atau di area toilet, tetapi juga sering terlihat di atas meja konsol yang ditempatkan pada akses masuk ruangan.

Di Orvia Living yang dikembangkan Avidyarahma, nampan-nampan dibuat dari kayu utuh. Desainnya menggabungkan gaya naturalis, simpel, dan elegan. Misalnya, potongan batang kayu yang dibiarkan apa adanya. Lempeng kayu dengan tepian dibiarkan seperti aslinya dan hanya diberi logam sebagai alat bantu untuk membawa benda di atasnya.

Salah satu ciri khasnya adalah motif tambal atau patchwork yang dibuat dari sambungan potongan-potongan kayu yang kemudian diolah dengan cara laminasi.

"Serving board, tray, atau wooden log coaster bisa kita manfaatkan untuk mempercantik penyajian secara visual," kata Avi, panggilan akrab Avidyarahma, pemilik Orvia Living.

Menurut Avi, saat ini nampan-nampan ini juga banyak dimanfaatkan untuk menghias rumah mungil dan apartemen mengingat sifatnya yang multifungsi. Selain mempercantik ruangan, juga fungsional.

Mulanya, Avi membuat nampan dan produk kayu lainnya, seperti meja dan kursi, untuk memenuhi kebutuhan kafe dan restoran miliknya yang bernama sama, Orvia. Karena pengaruh dari mulut ke mulut yang menyukai produknya, Avi mulai memproduksi khusus barang-barang furniturnya. Jika semula ia membuat beragam produk, lama-kelamaan produknya mengerucut menjadi item-item yang khusus berhubungan dengan kuliner.

"Di kafe, kan, biasanya menyediakan suvenir, seperti kaus atau tote bag. Nah, kalau saya pilihnya wooden merchandise, barang-barang dari kayu supaya nyambung dengan kafe saya," kata Avi.

Avi mendesain sendiri nampan-nampan produknya. Berbekal latar belakang pendidikan S-1 di bidang arsitektur, ia tidak kesulitan menuangkan ide dan konsep desainnya. Gambar desain kemudian dikirimkan kepada para perajin atau tukang kayu mitranya di sejumlah daerah, seperti di Jepara, Yogyakarta, dan Cirebon. Total ia bekerja sama dengan 10 perajin.

Kayu-kayu yang digunakan adalah kayu utuh, seperti jati, trembesi, dan mahoni. Semula Avi menggunakan kayu-kayu "limbah" atau sisa produksi. Seiring meningkatnya permintaan, Avi kemudian juga menggunakan kayu baru. Namun ia memastikan bahan baku yang digunakan berasal dari kayu-kayu bersertifikasi legal.

"Para perajin mitra saya adalah perajin yang punya sertifikasi asal-asul kayu yang digunakan," ungkap Avi.

Nampan dalam fungsinya yang serba guna juga diproduksi Sekarjati Fine Wood Work di Waru, Sidoarjo, Jawa Timur. Nampan berbahan baku kayu dipadukan dengan material lain sehingga tidak hanya terlihat menarik saat dipakai menyajikan makanan dan minuman, tetapi juga cantik untuk dipajang.

Kompas/Hendra A Setyawan Nampan kayu yang cantik.
Variasi material

Beberapa waktu lalu, beragam produk nampan buatan Sekarjati Fine Wood Work diikutsertakan dalam Inacraft 2017 di Jakarta. Tampilannya yang unik membuat banyak pengunjung tertarik untuk melihat-lihat dan membeli.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com