Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Tanaman Hias yang "Bandel"

Kompas.com - 05/02/2010, 15:33 WIB

KOMPAS.com - Tanaman tidak hanya memberikan pemandangan yang menyegarkan, tetapi juga merupakan penyaring udara yang paling baik. Mereka bisa menyerap udara kotor atau karbondioksida, dan melepaskan karbonmonoksida yang baik untuk pernafasan kita. Anda bahkan tidak perlu mengumpulkan banyak tanaman untuk memenuhi rumah. Yang penting, pilih tanaman yang mudah perawatannya, seperti:

1. Kaktus Christmas atau Schlumbergera. Tanaman jenis ini tidak membutuhkan banyak sinar matahari, jadi cocok untuk diletakkan di dalam rumah. Tanaman jenis ini juga tidak tumbuh terlalu pesat. Ia hanya membutuhkan air yang sedikit sekali, hanya dua kali sebulan. Warna bunganya amat cantik, merah muda, merah, putih, atau salem. Tanam di dalam pot ukuran sedang, beri pupuk, dan gemburkan tanahnya tiap dua tahun sekali.

2. Begonia rex. Tanaman ini disukai karena bentuk dan coraknya. Ukurannya yang sedang membuat tanaman ini cukup ideal untuk diletakkan di atas meja tamu, atau di sudut ruangan menggunakan tiang khusus penyangga pot. Begonia membutuhkan sinar matahari yang sedang, jadi  sesekali keluarkan tanaman ini untuk mendapatkan sinar matahari. Ia tidak membutuhkan banyak tanah ataupun air. Cukup siram dua minggu sekali dan gemburkan tanahnya tiap enam bulan sekali.

3. Tanaman semanggi (Oxalis regnellii). Tanaman cantik ini memiliki warna yang keunguan atau hijau pekat dengan bentuk daun mirip semanggi. Daun-daunnya akan menguncup pada malam hari, dan bunganya mekar sepanjang tahun dengan warna putih dan merah muda dengan banyak cabang kecil. Jenis tanaman ini sangat suka sinar matahari, tetapi tidak bisa terkena sinar matahari yang terlalu terik. Siram setiap satu minggu sekali, dan pastikan ada wadah air di bawah pot yang bisa menjaga tanah tetap lembap. Siram kembali air yang mengalir dari dalam pot ke dalam pot. Gemburkan tanah tiap setahun sekali.

4. Sirih belanda (Epipremnum aureum). Sirih belanda merupakan tanaman jenis rambat. Tanaman ini hanya perlu disiram dua minggu sekali, ketika daun-daunnya terlihat sedikit layu. Karena tanaman ini cepat pertumbuhannya, maka Anda bisa meletakkan di jendela ataupun digunakan sebagai penutup atap. Jika sudah terlalu panjang, Anda bisa memotong dahannya. Potongannya bisa Anda celupkan ke air, kemudian tusukkan kembali ke dalam tanah. Dalam beberapa hari ia akan tumbuh kembali membuat cabang baru.

5. Lili paris (Chlorophytum comosum). Tanaman lain yang mudah perawatannya dan tumbuh dengan cepat adalah lili paris. Tanaman jenis ini bisa hidup berpuluh-puluh tahun lamanya. Anda bisa meletakkannya di tempat yang terkena sinar matahari langsung, atau di atas lemari es. Tidak perlu disiram terlalu sering, cukup satu kali seminggu. Jika daunnya mulai menciut, berarti sudah saatnya disiram. Ganti tanahnya dengan yang baru jika mulai mengeras.

6. Cemara laut (Araucaria heterophylla). Cemara bisa tumbuh di dalam ruangan dan daun-daunnya tetap bisa hijau pekat. Cabang-cabangnya yang mirip jarum bisa tumbuh tinggi mencapai 2 meter lebih. Tanaman yang biasa dijadikan pohon natal ini biasanya dijual setinggi 1,5 meter untuk ditanam di taman, dan bisa tumbuh tinggi hingga 25 cm per tahunnya. Tanaman ini perlu ditanam menggunakan pot pada akarnya, dan disiram tiap 1-2 minggu sekali. Tanam di tempat yang sejuk namun banyak cahaya.

7. Palem kuning (Chrysalidocarpus lutescens). Jenis tanaman ini akan memberikan kesan tropis pada pekarangan rumah Anda. Letakkan di dekat pintu, atau di ruangan dengan desain minimalis. Siram tiap dua minggu sekali. Tanaman ini bisa mencapai 2 meter, namun jika Anda menggunakan pot kecil maka tidak akan tumbuh tinggi.

Tips bercocok tanam dalam rumah:
1. Jika tanaman terlihat layu atau rontok, gantikan dengan yang baru.

 

2. Beri air yang cukup: Terlalu banyak air bisa membuat tanaman busuk dan mati.

3. Seminggu sekali keluarkan tanaman dari dalam rumah untuk mendapatkan sinar matahari. Namun jangan seharian dijemur, karena bisa membuat tanaman mati.

4. Gunakan tanah dan pupuk yang tepat, karena jenis tanah yang digunakan untuk tiap tanaman tidak sama komposisinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com