Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalau Mertua Mulai Cemburu

Kompas.com - 06/03/2012, 10:20 WIB

Tanya: Saya sedang dibuat bingung dengan tingkah ibu mertua. Saya dan pasangan resmi menikah setahun lalu. Sebelum menikah rasanya calon ibu mertua saya bersikap wajar dan hubungan kami berdua pun terbilang baik-baik saja. Namun, sekitar tiga bulan setelah menikah, sikapnya mulai berubah. Setiap saya memakai barang baru, entah itu baju, tas, sepatu bahkan ponsel, ibu mertua saya pasti akan langsung bertanya, siapa yang membelikan barang tersebut. Jika saya membelinya sendiri, ibu mertua akan diam saja. Tapi, jika saya dibelikan suami, saat itu juga di hadapan saya, beliau akan minta dibelikan sesuatu oleh suami.

Sesekali saya dan suami bisa memaklumi, tapi jika seperti ini terus, tentu akan memberatkan suami. Apalagi suami juga masih menanggung biaya kuliah adik bungsunya dan biaya bulanan keluarga. Ibu mertua juga kerap menyindir saya untuk tidak meminta ini itu kepada suami. Padahal, saya tidak pernah menuntut apa-apa, suamilah yang kadang berinisiatif sendiri. Bagaimana saya harus bersikap dan menyelesaikan konflik ini? (A Wifey, Jakarta)

Jawab:
Ibu mertuanya tampaknya sangat ingin diperhatikan dan tidak ingin terlupakan. Sikapnya terhadap Anda tak perlu dipusingkan. Namun perlu strategi dalam bersikap. Untuk menghindari konflik dan kecemburuan, ada baiknya Anda dan suami tidak perlu menceritakan hadiah yang diberikan suami. Cukup Anda berdua yang tahu. Jika perlu, tak usah membawa barang baru saat berkunjung ke rumahnya.

Terhadap ibu mertua, tak ada salahnya memberikan perhatian kepadanya. Hal kecil yang menyentuh bisa bermakna besar. Misalnya, menjadi teman sharing, menemani ke dokter, jalan-jalan bersama di akhir pekan, membelikan barang yang dibutuhkan atau makanan kecil kesukaannya. Perhatian besar dari Anda dan suami akan membuat ibu mertua mengetahui bahwa Anda lah yang membelikannya. Ini akan membuat beliau merasa bahwa Anda pun menyayanginya. Saya yakin sikap ibu mertua akan berubah positif.

(Psikolog dan Direktur Lembaga Daya Insani, Sani B Hermawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com