Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/06/2013, 15:27 WIB

KOMPAS.com — Perempuan akan memasuki masa menopause di usia 40-an. Inilah masa-masa yang membuat perempuan merasa tidak nyaman akibat gejala-gejala yang ditimbulkan. Namun, selama ini perempuan menerimanya begitu saja karena menganggap hal itu merupakan bagian dari kehidupan.

Namun, entah apa tanggapan kaum perempuan bila mendengar hasil penelitian dari McMaster University, Ontario, Kanada, ini. Para peneliti mengungkapkan bahwa kecenderungan pria saat ini untuk mencari perempuan yang masih muda adalah penyebab mengapa perempuan mengalami menopause. Dijelaskan, hal itu menimbulkan mutasi gen yang memicu menopause.

"Pria kan tidak memilih wanita sambil menutup mata. Mereka tertarik pada perempuan cantik yang umumnya lebih muda. Ketika hal itu terjadi, pria lalu sibuk bereproduksi dengan perempuan-perempuan muda ini. Itu artinya, perempuan yang lebih tua, jadi tidak bereproduksi," papar Dr Rama Singh, profesor biologi dari McMaster University.

Menurut Singh, jika hal itu terjadi terus-menerus, lama-kelamaan akan mengubah genetik di kalangan perempuan yang lebih tua. Karena tidak bereproduksi, akhirnya mereka tidak mampu melakukannya.

Bersama dua koleganya, Singh menguji teori populasi virtual menggunakan simulasi komputer. Selama ini, penjelasan yang diterima secara luas mengenai menopause adalah "teori nenek". Teori evolusioner ini mengungkapkan bagaimana para nenek tidak mampu lagi bereproduksi, supaya dapat membantu generasi yang lebih muda untuk mengasuh anak-anaknya.

"Dengan cara itu Anda membantu kerabat Anda, dan mengirimkan gen Anda secara tak langsung," tambah Singh.

Melalui penelitian yang diterbitkan di jurnal PLOS Computational Biology ini, Singh dan timnya ingin melontarkan minat secara medis mengenai menunda menopause di kalangan perempuan. Jika mutasi genetik yang memicu menopause itu sama dengan mutasi gen yang menyebabkan penuaan, hal itu bisa saja terjadi.

"Sampai sekarang, Anda tidak bisa melakukan apa pun ketika sudah mengalami menopause, karena Anda tidak tahu bagaimana hal itu terjadi," katanya. "Mungkin sesuatu bisa dilakukan. Bukan dengan menghilangkan menopause-nya, tapi mungkin menundanya."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com