Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/06/2013, 12:36 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis

Sumber Dailymail
KOMPAS.com - Selama ini lagu Nina Bobo hanya digunakan untuk menenangkan dan menidurkan bayi. Namun, sebuah penelitian yang dilakukan New York Presbyterian Phylis dan David Komansky Centre for Children's Health mengungkapkan bahwa lagu pengantar tidur ini dapat membantu bayi prematur untuk bisa makan dan tidur lebih baik.

Musik ternyata juga bisa memperlambat detak jantung mereka sehingga membuat mereka tenang. Menurut para peneliti, detak jantung yang lebih lambat akan membantu bayi memiliki waktu tidur dan makan yang lebih berkualitas. Pada akhirnya ini akan membantu meningkatkan berat badan dengan cepat.

Para peneliti juga menemukan bahwa lagu Nina Bobo yang dinyanyikan orangtua dapat memengaruhi fungsi jantung dan pernafasan bayi. Sementara melodi musik memiliki efek positif pada kebiasaan minum susunya.

Dalam penelitian sebelumnya dari Florida State University, juga ditemukan bahwa bayi prematur yang menerima terapi musik bisa meninggalkan rumah sakit lebih awal daripada mereka yang tidak karena kondisinya lebih cepat membaik.

Bagaimana cara kerjanya? Penelitian dari Beth Israel Medical Centre di New York mengungkapkan bahwa lagu Nina Bobo melambangkan ikatan kuat antara anak dan orangtuanya. Lagu yang menenangkan ini diyakini bisa mengembalikan memori dan suara-suara yang mereka dengar saat masih berada di dalam rahim.  Karena adanya suara yang dikenal ini, mereka merasa terlindungi dan nyaman. Perasaan aman dan tenang inilah yang akhirnya memperlambat denyut jantung si bayi dan memperbaiki kualitas ketahanan tubuhnya dengan cepat.

Penelitian tahun 2009 lalu di University of Alberta, Kanada, juga mengungkapkan bahwa memainkan musik untuk bayi prematur juga membantu mengurangi tingkat rasa sakit bayi saat sedang menjalani pemeriksaan. Selain itu, musik-musik yang dimainkan di unit perawatan neonatal (setelah melahirkan) juga bisa menurunkan tingkat stres ibu yang baru melahirkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Dailymail
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com