Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/07/2013, 13:43 WIB
Wardah Fazriyati

Penulis

KOMPAS.com — Perawatan spa yang menawarkan relaksasi tersedia dengan beragam pilihan. Di dalamnya ada unsur pijatan, baik menggunakan pakem tradisional atau kombinasi dengan berbagai teknik pijat. Sebaiknya kenali kebutuhan Anda juga kondisi fisik sebelum memilih perawatan spa atau teknik pijatannya. Karena jika salah perawatan, justru dampaknya bisa merugikan kesehatan.

Konsultan spa, Joevita Mogot, mengatakan, terapis yang memberikan perawatan spa termasuk pijatan semestinya memahami anatomi tubuh. Dengan demikian, pijatan yang diaplikasikan ke tubuh mampu memberikan manfaat yang memang dibutuhkan. Baik untuk kesegaran dan kebugaran, rileksasi, bahkan mengatasi kelelahan otot aktibat aktivitas tertentu. Pijatan bahkan bisa membantu menyiapkan fisik untuk beraktivitas yang bisa menimbulkan sejumlah risiko seperi cedera otot.

"Saat memijat harus memahami anatomi tubuh karena jika salah pijat ada dampak jangka pendek dan jangka panjangnya," kata Joevita kepada Kompas Female.

Dampak jangka pendek umumnya badan terasa sakit. Ini terjadi karena terapis kurang memahami anatomi tubuh. Alih-alih mendapatkan tubuh yang segar bugar setelah spa, justru rasa sakit yang didapatkan. Meski begitu, keluhan ini masih bisa diatasi secara bertahap dengan perawatan tepat. Sementara jangka panjangnya, bisa mengakibatkan buta permanen, kata Joevita.

Teknik pijatan juga semestinya memerhatikan kondisi fisik seseorang. Joevita menjelaskan, untuk penderita jantung dan stroke, sebaiknya lakukan pijatan dari arah kiri ke kanan. Jika terapis melakukan yang sebaliknya, melakukan pijatan dari arah kanan ke kiri, ini bisa menyebabkan seseorang dengan riwayat stroke mengalami serangan tiba-tiba. Sedangkan untuk penderita hipertensi, hindari pijatan dari arah bawah ke atas.

Meski ada beberapa aturan dalam pijatan, Joevita mengatakan, pijat tradisional Jawa atau aromaterapi dengan teknik pijat Swedia yang lebih lembut masih tergolong aman untuk kondisi fisik apa pun. Untuk penderita penyakit tertentu, seperti jantung, stroke, hipertensi, sebaiknya hindari pijat shiatsu apalagi jika terapis kurang berpengalaman dan tak memahami anatomi tubuh. Pasalnya, teknik injakan pada shiatsu, jika salah posisi, bisa berakibat fatal.

"Semestinya terapis menanyakan kondisi fisik atau riwayat penyakit sebelum memulai perawatan spa dan memijat untuk menghindari risiko tertentu," saran Joevita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com