Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/07/2013, 13:59 WIB
Wardah Fazriyati

Penulis

KOMPAS.com - Bali punya ciri khas yang membuat banyak orang selalu terkenang. Keindahan alam Bali juga menjadi inspirasi yang tertuang dalam berbagai produk untuk buah tangan saat berplesir ke pulau Dewata ini. Yang cukup terkenal adalah kain dan baju Bali dengan corak khas, utamanya bermotif bunga atau daun. Rupanya, kain dengan corak khas Bali ini cocok diaplikasikan dalam mukena. Alhasil, terciptalah mukena Bali, dengan bahan yang nyaman sama seperti saat mengenakan kain atau baju Bali.

Mukena Bali, begitu orang kemudian menyebutnya, merupakan produk khas terbaru dari Bali yang marak tiga tahun belakangan. Klungkung dan Karangasem merupakan dua sentra konveksi yang memproduksi mukena Bali ini. Dari dua daerah inilah, mukena Bali mulai dikenal di pulau Dewata pada 2012, lalu mulai digemari di Jakarta jelang Ramadhan 2013.

"Mukena Bali sebenarnya sudah diproduksi sejak tiga tahun lalu. Namun di Bali sendiri baru dikenal tahun lalu, dan tahun ini mulai 'meledak' di Jakarta," ungkap H. Abdul Naufal, salah satu produsen pionir Mukena Bali, kepada Kompas Female saat ditemui di toko miliknya, Tangan Bali, di Jalan Cirendeu Indah, Tangerang, Senin (29/7/2013).

Pengusaha yang tinggal di Denpasar, Bali ini memproduksi sendiri mukena Bali di Klungkung dan Karangasem. Ia mengaku, mukena Bali kreasinya digemari karena kualitas bahan yang nyaman dipakai, juga motif cetak khas yang diproduksi sendiri oleh tangan-tangan kreatif di Bali.

Menurutnya, tak semua motif yang sudah ada pada kain Bali cocok dijadikan mukena Bali. Karenanya pemilihan motif dan cutting yang tepat memengaruhi keindahan mukena Bali itu sendiri.

Seperti kain dan baju Bali yang kaya warna, mukena Bali pun identik dengan warna cerah, juga motif berukuran besar yang terlihat menonjol saat dipakai. Mukena Bali pun memberikan tampilan baru, dengan corak dan warna berani.

Popularitas mukena Bali pun sudah diprediksi oleh Naufal. Tak tanggung-tanggung, ia pun memproduksi mukena Bali sebanyak 20.000 sebelum membawanya ke Jakarta sekitar 3-4 bulan lalu.

"Sekarang sisanya 1.500, targetnya sebelum Lebaran habis," ungkapnya.

Mukena Bali dari toko Tangan Bali Cirendeu dijual dengan harga satuan Rp 135.000. Harga per satuan semakin murah jika membeli dalam jumlah banyak. Pilihannya mulai Rp 100.000 per enam mukena, Rp 95.000 per 20 mukena. Dalam sehari, toko Tangan Bali bisa menjual 100-200 potong mukena Bali, eceran maupun reseller.

"Sekarang ini ukuran standar, semi jumbo, jumbo sama saja harganya, awalnya ukuran jumbo Rp 150.000," katanya.

Penambah semangat
Menurut H Naufal, mukena Bali dengan konsep desain baru yang belum pernah ditemui pada model mukena lainnya punya daya tarik sekaligus bisa menuai kritik.

Jika bicara hukum, lanjutnya, mukena berwarna putih dengan maksud tidak menarik perhatian. Mukena berwarna cerah makruh karena bisa mengalihkan perhatian.

"Sunahnya mukena itu putih, kalau semacam mukena Bali ini makruh karena dengan warna cerah dikhawatirkan akan mengalihkan perhatian orang-orang yang sedang beribadah di dekatnya. Namun saya yakin semua kembali pada niat. Mukena Bali memang punya daya tarik, niatnya bisa membuat orang yang memakainya jadi tambah semangat beribadah, shalat tarawih atau shalat Id," jelasnya.

Apa pun komentar orang mengenai mukena Bali, H Naufal yang memiliki latar belakang keluarga pesantren di Jepara ini mengembalikan penilaian kepada setiap pribadi. Yang ia yakini, dengan memproduksi ribuan mukena Bali di Klungkung dan Karangasem, ia berharap penggunanya semakin bersemangat dalam beribadah, terlepas jika ada tujuan lainnya seperti pamer misalnya.

Bagaimana pun, mukena Bali berhasil memikat hati kaum perempuan. Beberapa bulan sebelum Ramadhan, penawaran mukena Bali melalui BlackBerry messenger juga media sosial semakin marak. Pebisnis musiman pun bermunculan. Jumlah resseler mukena Bali tak terhitung jumlahnya. Peminatnya pun banyak. Tak sedikit resseller yang menuai laba dari bisnis mukena Bali.

Saking populernya mukena Bali, "pengikut" pun bermunculan. Mukena Bali asli Klungkung atau Karangasem umumnya dibanderol lebih dari Rp 100.000. Beberapa toko terutama di pusat grosir menjual mukena Bali lebih murah, sekitar Rp 80.000.

Soal perbedaan harga ini, H Naufal selaku produsen mukena Bali berpendapat, "Saya tidak mau berkomentar mengenai produk lain, biar saja mereka dengan bisnisnya."


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com