Donasi untuk Pendidikan Anak dengan Belanja di Berrybenka

Pada program yang digelar untuk menyambut bulan Ramadhan 1434 H ini Anda hanya perlu berbelanja senilai Rp 200.000 di Berrybenka.com mulai 9 Juli hingga 8 Agustus 2013. Berrybenka akan menyisihkan Rp 1.434 dari setiap transaksi untuk donasi. Dana yang terkumpul akan diserahkan pada 1 September 2013 kepada direktur Yayasan Hidung Merah, Dan Roberts. Selanjutnya, donasi akan digunakan untuk biaya pendidikan anak-anak di kawasan Cilincing dan Bintaro Lama.

Seperti Anda ketahui, Yayasan Hidung Merah berfokus pada bidang seni dan pendidikan di Jakarta. Oganisasi non-profit ini bergerak pada tingkat masyarakat bawah dan mendukung perkembangan anak-anak kurang mampu melalui sirkus dan pendidikan. Sejauh ini Yayasan Hidung Merah telah menaungi 190 anak dan remaja, dan bertujuan memberi kesempatan pada mereka untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

"Kami cukup terinspirasi dengan Yayasan Hidung Merah ini, karena pendidikan anak memang sangat penting. Selain itu, bisnis kami sudah sangat berkembang, jadi kenapa kami nggak give back to the society?" papar Jason Lamuda, CEO Berrybenka, pada KompasFemale, saat sosialisasi program di Bistronomy, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Jason berkeyakinan bahwa banyak orang sebenarnya memiliki jiwa sosial, dan bersedia membantu kalangan yang kurang mampu. Hanya saja, sebagian besar orang mungkin sudah terlalu sibuk dengan kehidupan pribadinya, ditambah lagi mereka tidak mengetahui akses untuk menyumbang dana bagi anak-anak kurang mampu. Untuk itulah, Berrybenka.com memberi jalan agar para pelanggan dapat memberikan sumbangan dengan mudah.

"Menurut saya sih, orang perlu diarahkan (untuk keperluan ini). Harus ada aktivis atau organisasi non profit yangbisa mengarahkan mereka untuk membantu," katanya lagi.

Karena program donasi ini merupakan yang pertama bagi Berrybenka.com, perusahaan fashion e-commerce ini tidak memasang target yang terlalu tinggi. Salah satu contohnya, pemilihan lokasi penerima sumbangan dipilih yang memang bernaung di bawah Yayasan Hidung Merah, bukan di lokasi-lokasi terpencil.

"Kadang kalau kita melihat di sekitar kita, ada saja kok yang bisa kita bantu. Hanya saja karena kita sibuk bekerja, kita tidak membuka mata," katanya.