Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 28 Agustus 2013, 12:05 WIB
Wardah Fazriyati

Penulis

KOMPAS.com - Gerakan pemberdayaan perempuan dan pelestarian seni tradisi multikultur, Maritage International bakal menggelar kampanye global "A Shawl for All Women" Partnership for Women Empowerment di New York Amerika Serikat pada November 2013. Indonesia, satu dari 16 negara anggotanya akan hadir dan menampilkan talenta dari dalam negeri, bukan hanya dalam fashion show tapi menjadi penyelenggara ajang internasional dibawah pengawasan badan PBB dan kemitraan PBB ini.

Maritage Indonesia yang berdiri 12 Juli 2013, akan membawa tim dari Indonesia untuk unjuk kreativitas di New York. Fashion menjadi daya tarik utamanya, melalui koleksi batik ready to wear dan haute couture karya Chossy Latu.

"Nanti akan ada sembilan koleksi batik yang ditampilkan di fashion show," ungkap Chossy Latu, saat jumpa pers peluncuran Maritage Indonesia di Hotel Kempinski, Jakarta, Selasa (27/8/2013).

Chossy Latu yang juga merupakan Ketua II Maritage Indonesia mengatakan pemilihan batik dalam fashion show tak lepas dari popularitas batik yang sudah semakin mendunia. Serta produksi batik di Indonesia yang luas dan siap menerima pemesanan jika ada yang tertarik dengan koleksi busana khas Indonesia buatan Chossy ini.

"Masyarakat dunia sudah familiar dengan batik. Selain nantinya kalau ada yang ingin memesan, kita siap karena produksi batik besar dan luas di Indonesia, dibandingkan tenun yang belum sebesar batik," ungkapnya.

Selain menampilkan batik dalam fashion show, kreativitas Indonesia juga bakal mendapatkan tempat lebih banyak di ajang internasional ini.

Atas peran konseptor Maritage International, Ludy Suryantoro,  talenta dari Indonesia juga bakal menjalani peran penting di ajang kelas dunia ini.

"Indonesia diminta untuk menjadi penyelenggara semacam event organizer untuk pelaksanaan acara Maritage International di New York. Mereka melihat Indonesia memiliki kreativitas yang tinggi dalam mengadakan sebuah acara. Pengakuan ini tak lepas dari peran Ludy," ungkap Chossy.

Chossy menyebutkan, timnya akan membawa koreografer asal Indonesia untuk menggarap ajang pertukaran budaya di New York tersebut. Salah satunya koreografer berpengalaman, Panca.

"Ini bisa menjadi momen untuk Panca go international," ungkap Chossy.

Maritage International, dengan Maritage Indonesia sebagai salah satu anggotanya memang memberikan kesempatan kepada warga dunia untuk saling bertukar pengalaman dan keahlian. Utamanya untuk kegiatan pemberdayaan perempuan. Harapannya, dengan warga dunia saling bekerjasama, berkolaborasi, saling melengkapi kebutuhan satu sama lain, akan tercipta kehidupan yang lebih baik. Pelaku seni budaya dan pemelihara tradisi termasuk perajin juga akan saling terhubung dengan warga dunia lainnya, bahkan berkesempatan mengembangkan potensinya.

Presiden Maritage Indonesia, Pingkan Ullmer mengatakan,"Maritage berafiliasi secara internasional sehingga punya kesempatan mempertemukan artisan dengan buyer."

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau