KOMPAS.com – Kecerdasan dan ketajaman logika anak harus dikembangkan sedari usia dini. Tumbuhkan konsentrasi anak lewat kegiatan sehari-hari, sehingga tidak terasa seolah sedang benar-benar belajar.
Dikarenakan orangtuan yang sibuk bekerja, akhirnya tumbuh kembang anak jadi terbengkalai, salah satunya kesulitan konsentrasi pada anak. Namun, jangan langsung menuduh anak malas, saat ia sedang tidak konsentrasi. Sebagai orangtua, Anda juga harus fokus dalam memantau kegiatan anak agar menemukan 'formula' yang efektif dalam membangun konsentrasi buah hati Anda.
Penuhi kebutuhan fisiologis anak
Konsentrasi anak akan terlatih dengan baik apabila mereka mendapatkan tidur yang cukup, yakni 8 - 9 jam. Caranya dengan mengurangi asupan gula, memperbanyak makanan sehat yang kaya kandungan protein.
Singkirkan gangguan di rumah
Bebaskan rumah dari bunyi yang terlalu bising dan sebagainya, karena hal yang demikian bisa mengalihkan perhatian anak dan menurunkan tingkat konsentrasinya. Lalu, hindari bertengkar dengan suami di depan anak, sebab anak cepat menyerap berbagai peristiwa traumatis dalam memorinya.
Bangun suasana hati yang membuat anak senang
Lingkungan yang tenang dengan penerangan yang cukup dapat mempertajam daya konsentrasi anak. Anda juga bisa melatih konsentrasi dengan mengajarkan bermain alat musik, tujuannya untuk menstimulasi mood yang baik pada Anak, sehingga memudahkan mereka untuk berkonsentrasi.
Kegiatan bermain anak
Luangkan waktu untuk menganalisa kemampuan motorik anak, sebab beberapa anak lebih fokus dengan gerakan tangan saat sedang beraktivitas, sebagian lainnya fokus pada petunjuk yang bersifat visual. Setelah mengetahui apa yang merangsang konsentrasi si kecil, ciptakanlah kegiatan baginya yang sesuai dengan minatnya tersebut.
Permainan
Ada beberapa permainan yang tersedia untuk meningkatkan memori dan konsentrasi anak-anak, misalnya dengan bermain puzzle, lego, membaca buku dan mendengarkan musik. Dan Anda juga perlu mendampinginnya, jadi saat anak merasa 'buntu', Anda bisa memberikan solusi padanya. Usahakanlah untuk mendukung agar anak selalu aktif, jangan biarkan mereka terlalu lama menonton televisi sepanjang hari, atau bermain Xbox dan sebagainya.
Ajak anak bermain di lapangan atau di taman
Balita zaman sekarang sudah tak lagi bermain 'petak umpet', kelereng atau lompat tali sebagaimana anak-anak yang lahir di tahun 80-an dulu. Kondisi ini terjadi karena ketersediaan lahan yang menyempit, dan tingkat kriminalitas yang membuat para orangtua paranoid bila membiarkan mereka bermain di luar rumah. Alhasil, sebagai subtitusi mereka bermain dengan gadget elektronik. Padahal, jenis mainan inilah yang menyebabkan konsentrasi anak menurun dan mematikan daya ingat mereka.
Sebaiknya biarkanlah anak bermain di lapangan atau taman, dan untuk Anda sendiri sediakan waktu untuk mengawasinya.
Jadilah orangtua yang komunikatif pada anak
Jika Anda merasa anak Anda tidak dapat berkonsentrasi tanpa alasan, ajaklah ia bicara. Dengan begitu, Anda jadi tahu apa penyebab si kecil susah berkonsentrasi, sehingga memudahkan Anda untuk mencari jalan keluarnya.
Hindari multitasking
Saat sedang bersama anak, hindari melakukan pekerjaan multitasking, karena melihat Anda yang sibuk dan gaduh membuatnya sulit berkonsentrasi pada satu hal. Biasakan saat bersama anak jangan melakukan aktivitas lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.