Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yakin Dia Selingkuh? Kenali Tanda-tandanya

Kompas.com, 18 Oktober 2013, 08:56 WIB
Rahman Indra

Penulis

Sumber Sofeminine


KOMPAS.com — Sebagai orang terdekatnya yang memahami karakter dan kebiasaan si dia,  sering kali seorang wanita bisa merasakan adanya perubahan pada pasangan yang diam-diam mulai tidak setia. Menekan perasaan curiga ini bisa berakibat fatal.

Tetapi, kecurigaan saja tidak cukup, Anda perlu memastikan apakah itu hanya perasaan yang terlalu sensitif atau memang si dia memang menduakan Anda. Kenali tanda-tanda lain dari pasangan yang sedang berselingkuh.

1. Tak bisa jauh dari "gadget"
Salah satu pertanda si dia memang menyembunyikan sesuatu adalah sikapnya yang mulai aneh, terutama yang berkaitan dengan perangkat komunikasi. Biasanya mereka tidak akan membiarkan ponselnya jauh dari pandangannya, tiba-tiba mengganti password, dan saat menjawab pesan ia langsung menjauhi Anda.

Terapis dan konsultan perkawinan Donna Tonrey mengungkapkan, banyak orang yang selingkuh ketahuan dari rekam jejak telepon selulernya. Entah itu dari rekam jejak panggilan atau pesan pendek. Kalau si dia sering menerima telepon atau pesan dari nomor yang itu-itu saja, sebaiknya tanyakan siapa orang yang menelepon itu.

2. Kebiasaan baru
Tanda berikutnya ialah jika biasanya dia kalem, lalu tiba-tiba menjadi orang yang sangat aktif dan punya banyak kegiatan di luar rumah, atau mendadak ia tampak lebih peduli pada penampilannya. Ia juga lebih sering menghindari kontak mata dengan Anda saat berbicara.

Danine Manette, penulis buku Ultimate Betrayal: Recognizing, Uncovering and Dealing with Infidelity, mengatakan, tanda-tanda pasangan selingkuh adalah lebih sering berada di luar rumah untuk alasan yang tidak jelas.

Untuk melengkapi ini, coba juga perhatikan apakah dia kemudian punya hobi baru seperti main golf, biliar, atau futsal. Kedengarannya aktivitas ini sah-sah saja, tetapi siapa tahu, apalagi kalau frekuensinya kemudian lebih sering dan lebih lama.

"Saya mulai curiga kalau dia sudah lebih sibuk atau tiba-tiba membatalkan janji dengan alasan yang tidak jelas, katanya urusan keluarga atau bertemu teman lama," ujar Nana Laksmi, perempuan usia 26 tahun, yang sehari-hari berprofesi sebagai penyiar radio ini.

Nana lalu mencoba menelusuri apakah perubahan itu karena ada orang lain atau memang sibuk dalam arti sebenarnya. Ternyata alasan mengantar mama atau urusan keluarga hanya bohong karena kekasihnya sedang jalan dengan wanita lain.

3. Tagihan mencurigakan
Bagi pasangan menikah, tentu Anda sering melihat tagihan kartu kreditnya. Tak ada salahnya curiga jika ia banyak mendapat tagihan untuk makan di restoran, belanja, atau mungkin tagihan menginap di sebuah hotel.

4. Sikapnya berubah
Pasangan yang dulunya cuek dan tidak romantis tiba-tiba jadi lebih sering membelikan hadiah atau mengizinkan Anda berbelanja dan bepergian. Sikap royalnya tersebut mungkin berkaitan dengan rasa bersalah yang ia alami karena telah tidak setia.

5. Mudah tersinggung
Hal-hal kecil mendadak jadi bahan pertengkaran Anda berdua. Ia juga cenderung mengatakan bosan dan kesal dengan sikap Anda. Cobalah kontrol emosi Anda dan ajak ia bicara baik-baik. Tetapi, jika ia lebih memilih untuk pergi ketimbang mendiskusikan apa yang menjadi masalah, barangkali keributan yang diciptakannya hanyalah trik agar ia bisa keluar rumah dan menemui wanita lain.


Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau