Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/10/2013, 17:26 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis


Kompas.com - Kehangatan pelukan tak semata untuk mengungkapkan ekspresi sayang. Lebih dari itu, sebuah pelukan memberikan manfaat fisik maupun psikologis. Lewat pelukan seseorang akan mendapatkan ketenangan dan memunculkan rasa belas kasih.

"Pelukan akan memberikan energi positif baik pada orang yang memberi pelukan atau orang yang dipeluk. Pelukan juga akan memengaruhi munculnya perasaan penuh kasih sayang," kata psikolog Melly Puspita Sari, di acara konferensi media Berbagi Pelukan Melalui Kelembutan Molto Ultra Pure yang diadakan PT.Unilever Indonesia di Jakarta, Jumat (18/10/13).

Pada anak, pelukan memiliki manfaat lebih besar dan dampaknya akan dirasakan sampai mereka dewasa. "Anak-anak yang sejak kecil sering mendapat pelukan dari orangtuanya akan tumbuh menjadi anak yang berempati pada sesama," imbuh Melly.

Hal senada disampaikan Roostien Ilyas, aktivitis sosial yang bergerak dibidang perlindungan anak. Roostien menuturkan pengalamannya mendampingi anak-anak korban konflik dan juga bencana alam. Menurutnya, pelukan akan menentramkan keadaan yang chaos.

"Saat kami para relawan datang ke lokasi pengungsian, memeluk anak merupakan usaha paling ampuh untuk mencairkan kebekuan. Mereka yang semula takut dan curiga menjadi lebih ceria dan terbuka setelah melihat kami memeluk dengan tulus," kata Roostien di acara yang sama.

Melly menambahkan, sentuhan fisik merupakan bagian dari kebutuhan emosional yang dibutuhkan setiap manusia. "Pelukan adalah bahasa cinta yang paling kuat, bahkan lebih efektif dari kata-kata pujian," katanya.

Pelukan juga akan memberikan kedekatan dan kekuatan getaran batin antara orangtua dan anak. Manfaat pelukan bahkan tidak mengenal usia. Kehangatannya dirasakan sejak seseorang dilahirkan sampai dewasa.

Meski begitu tidak semua orang merasa nyaman dipeluk. Menurut Melly, hal ini biasanya dialami oleh orang-orang yang kurang mendapat pelukan sejak kecil. "Yang kasihan setelah dewasa ia juga akan jarang memeluk anaknya," ujarnya.

Karena itu ia menyarankan agar setiap orangtua mulai membiasakan memeluk anak-anaknya setiap hari. Hal ini tidak hanya berlaku untuk para ibu, tapi juga para ayah. "Jika merasa tidak terbiasa, lakukan saja terus menerus dengan tulus sampai menemukan titik nyamannya. Rasakan aliran energinya dan bayangkan jika ini adalah pelukan terakhir," katanya.

Partisipasi konsumen

Memahami besarnya peran pelukan bagi perkembangan emosional seseorang, PT.Unilever Indonesia melalui merek Molto Ultra Pure, mengajak konsumen berpartisipasi dalam gerakan berbagi pelukan dengan cara memberikan donasi lewat pembelian produk Molto Ultra Pure.

"Kami mengajak keluarga memulai kebiasaan pelukan serta turut berpartisipasi untuk berbagi kelembutan pada anak-anak yang kurang beruntung di panti asuhan," kata Hira Triadi, Marketing Manager Laundry Category PT.Unilever Indonesia.

Hira menjelaskan, setiap pembelian produk Molto Ultra Pure, secara otomatis konsumen ikut mendonasikan boneka beruang yang diberi nama Molty untuk anak-anak kurang beruntung. Boneka ini dipilih karena simbol kasih sayang yang bisa dijadikan teman menyenangkan untuk anak.

"Lebih dari itu, boneka yang mudah dipegang serta dipeluk tersebut juga bisa menjadi sarana mengungkapkan perasaan seperti rasa sayang, rasa memiliki, pada anak-anak di panti asuhan,"katanya.

Selain itu, konsumen juga bisa berpartisipasi dengan memberikan boneka lama ke drop box yang disediakan. Pengumpulan donasi ini akan dilakukan sampai dengan tanggal 24 November 2013. Pemberian donasi ini juga bekerja sama dengan Yayasan Rumah Yatim karena memiliki banyak cabang di seluruh Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com