Hal tersebut terungkap dalam sebuah penelitian yang diadakan oleh sebuah organisasi nirlaba di Inggris, Brooke. Mereka melakukan survei terhadap 2.000 wanita yang memiliki binatang peliharaan. Ternyata, sekitar 10 persen responden menjawab menyayangi hewan peliharaan itu lebih dari apa pun, bahkan lebih besar cintanya daripada kepada pasangan.
Bagaimana tidak, saat sedang bertengkar dengan pasangan atau sedang stres, si pussy atau si doggy selalu hadir menemani tanpa banyak bertanya.
Karenanya tak mengherankan jika 81 persen dari responden merasa binatang peliharaan mereka sebagai bagian dari anggota keluarga. Bahkan ada 14 persen responden yang memilih membuat tato dengan nama hewan kesayangannya.
"Sebuah fakta yang mengejutkan sekaligus menyenangkan bahwa wanita menyayangi binatang dan menganggap hubungan yang dijalin sama bermaknanya dengan hubungan dengan pasangan," ujar juru bicara the Brooke.
Selain karena lucu, sebagian besar wanita juga menganggap bahwa berinteraksi dengan binatang tak memerlukan debat kusir atau sampai mengeluarkan kata-kata kasar saat bertengkar.
Jka dihadapkan pada pilihan antara binatang peliharaan dengan pasangan, hampir separuh di antaranya menganggap itu sebagai pilihan yang sulit. Hal ini karena mereka tidak ingin terpisah dari binatang kesayangannya.
Rasa sayang kepada hewan-hewan tersebut diwujudkan responden dengan berbagai cara, mulai dari memperbolehkan binatang tersebut tidur satu ranjang, membelikan hadiah khusus, sampai mewajibkan calon pacar untuk bisa akrab dengan binatang kesayangan mereka.