Mungkin orangtua berpikir, daripada anak tidak mau makan, ya diikuti saja keinginannya. Kedua, makanan yang diperkenalkan pada anak memang tidak bervariasi sehingga yang anak tahu hanya roti atau sosis yang enak.
Jika kebiasaan ini tidak diubah, asupan gizi anak bisa tidak optimal. Padahal, si kecil tengah membutuhkan beragam gizi bagi pertumbuhan dan perkembangannya. Kebiasaan buruk ini pun bisa terus terbawa hingga anak besar nanti.
Ada juga anak yang maunya minum susu saja. Penyebabnya kurang lebih sama, yaitu kemauannya selalu dituruti sehingga menjadi kebiasan. Dampaknya, anak menjadi malas mengunyah. Padahal menguyah itu penting untuk merangsang perkembangan gusi dan gigi.
Situasi lainnya adalah minum susu terus (tanpa diisi makanan lain), yang mana juga tidak bagus bagi pencernaan anak. Usus yang tidak bekerja sebagaimana mestinya bisa menimbulkan masalah pencernaan pada si prasekolah.
Untuk menyiasati kondisi ini, Dra Diennaryati Tjokrosuprihatono, M Psi, psikologi dari Universitas Indonesia, menyarankan orangtua untuk mengenalkan si kecil kepada aneka makanan yang bergizi dan bervariasi. Makanan favorit anak seperti nasi goreng, spageti, dan mi goreng yang dicampur sayuran umumnya lebih bisa dinikmati anak ketimbang hanya hidangan sayur.
Ciptakan menu makanan semenarik mungkin untuk menggoda anak mau mencobanya. Berlakukan juga hidangan beragam dan bervariasi ini pada bekal sekolahnya.
Karena masa prasekolah merupakan masa meniru, sesekali ajak teman-teman sebayanya makan bersama, termasuk menikmati hidangan sayur. Umumnya si kecil yang telah berada di fase prasekolah akan mengikuti kebiasaan teman-temannya tersebut dan pastinya akan lebih tertantang untuk bisa menikmati sayuran.
Menerapkan kebiasaan makan yang baik terkadang akan menemui tantangan, seperti misalnya anak jadi mogok makan. Jika begini, orangtua harus konsisten dengan tidak menuruti keinginannya. Karena begitu kemauannya selalu dituruti, orangtua justru akan semakin kewalahan dalam mengubah kebiasaan makannya kelak.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.