Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 19 Desember 2013, 10:13 WIB
K. Wahyu Utami

Penulis

Sumber Boldsky

KOMPAS.com – Menghadapi suami yang posesif bisa menjadi pekerjaan yang melelahkan. Kalau terus dibiarkan hubungan rumahtangga  jelas bakal terancam. Lalu, Apa yang sebaiknya harus dilakukan para istri yang memiliki suami dengan sifat mengekang tersebut?

Untuk menghadapi suami yang posesif, coba terapkan sikap-sikap berikut :

Meminta kelapangan ruang untuk privasi

Jika Anda sudah tidak kuat dengan perilaku suami yang terlalu posesif pada Anda, ungkapkan secara baik-baik, dari hati ke hati, manfaatkan kelembutan seorang perempuan saat menyampaikan kepadanya untuk memberikan ruang untuk Anda. Katakan bahwa dia mencintai Anda, seharusnya ia percaya bahwa Anda tak mungkin mengkhianati komitmen pernikahan yang diucapkan bersama dahulu.

Mengenalkan teman-teman kepada suami

Mungkin salah satu tabiat suami yang suka melarang Anda pergi-pergi dikarenakan dirinya kurang mengenal siapa teman-teman Anda. Mungkin ketika suami tahu bahwa tempat dan lingkungan pergaulan Anda memberikan pengaruh positif, dirinya perlahan mengurangi menurunkan sifat curiga dan cemburuannya tersebut.

Coba untuk saling menghargai

Rasa saling menghargai privasi masing-masing dapat mengurangi rasa tidak aman dan kecemburuan berlebihan dan tidak beralasan suami.

Kontrol emosi Anda

Mungkin Anda sudah tidak tahan menghadapi suami yang posesif, tapi yang harus Anda lakukan adalah tetap tenang dalam situasi apa pun. Melontarkan argumen yang tajam dan memojokkan memperburuk situasi. Jadi berusahalah untuk tetap tenang dan mencoba untuk menjelaskan hal-hal dalam nada yang menyenangkan.

Meminta saran dari konsultan pernikahan

Setelah Anda mencoba komunikasi baik-baik, tetapi suami masih tak mendengarkan dan terus bersikeras dengan sikap yang luar biasa cemburuannya. Jika kondisinya seperti ini, sebaiknya Anda coba berkonsultasi dengan pakar pernikahan, baik ke psikolog atau pemuka agama sesuai keyakinan masing-masing. Sebelum melakukan langkah ini, sangat disarankan terlebih dahulu untuk coba tukar pikiran dengan orangtua dan sahabat dekat, mungkin mereka memiliki jalan keluar yang lebih menenangkan.  

Berikan waktu

Setelah mengatakan apa yang Anda rasakan terhadap sikap suami yang terlalu posesif, setelah itu berikan waktu untuk suami berpikir. Hal ini memungkinkan suami mengintropeksi tentang sikapnya dan seiring dengan itu jangan lupa untuk berdoa agar rumahtangga Anda berjalan damai dan selalu saling mencintai. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau