Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

30 Persen Kosmetik yang Beredar di Indonesia Diklaim Palsu!

Kompas.com - 27/02/2014, 14:59 WIB
K. Wahyu Utami

Penulis

KOMPAS.com — Setiap perempuan tentunya ingin selalu terlihat cantik dan menarik. Itulah sebabnya, sebagian besar dari mereka bersedia melakukan beragam cara agar tampak menawan. Salah satu upaya untuk memaksimalkan penampilan yang diterapkan kaum perempuan adalah melakukan perawatan kecantikan.

Kebutuhan wanita untuk tampil menawan tersebut turut diikuti dengan perkembangan inovasi dari sejumlah merek kosmetik. Selain itu, terdapat penambahan jumlah merek kosmetik baru, yang hadir meramaikan industri kosmetik di Tanah Air.

Rangkaian jenis kosmetik yang bermunculan ini menawarkan ragam khasiat yang bermanfaat. Tetapi, bukan berarti semuanya sesuai dengan jenis kulit dan memberikan hasil sesuai janji. Sebaliknya, Anda harus tetap waspada terhadap peredaran obat dan kosmetik palsu yang semakin marak beredar di pasaran.

Menurut Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Roy A Sparingga, dari hasil operasi dadakan BPOM yang disebut juga operasi yustisia terhadap peredaran obat dan kosmetik di Indonesia, diketahui bahwa hampir 30 persen obat dan kosmetik yang tersebar di pasar konvensional dan online diklaim palsu!

Lebih lanjut, Roy mengatakan, dalam sejumlah operasi yang digelar BPOM pada awal tahun 2014, terkuak fakta bahwa kehadiran obat dan kosmetik palsu telah menyebabkan pemerintah mengalami kerugian hingga mencapai miliaran rupiah.   

Roy menyebutkan, selain toko konvensional, sejumlah 129 situs online shopping yang menjual obat dan kosmetik palsu sudah ditutup. "Ada 20 sarana yang diamankan, sebanyak 14 sarana sudah masuk ke ranah hukum. Nilainya sendiri sekitar Rp 5,4 miliar," ungkapnya saat bertemu KompasFemale di @america Pacific Place, Jakarta, Rabu (26/2/2014).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com