Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajaran Penting yang Didapat Anak dari Bermain

Kompas.com - 29/03/2014, 09:09 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis


KOMPAS.com - Salah satu hal yang paling susah dilakukan para orangtua adalah memisahkan anak dari mainan dan juga mengurangi waktu bermainnya. Semua ini dilakukan karena aktivitas ini dianggap buang-buang waktu dan tak bermanfaat oleh orangtua.

Ironisnya, kegiatan bermain kini semakin kehilangan pamor, dianggap ketinggalan jaman dan tidak berguna. Penelitian yang dikemukakan oleh Golinkoff, Hirsh-Pasek, Singer, pada tahun 2006 menunjukkan waktu bermain anak-anak kini sudah semakin berkurang. Di tahun 1981, waktu bermain anak-anak berkurang 40 persen. Dan di tahun 1997, waktu bermain anak-anak berkurang lagi menjadi 25 persen.

"Kalau dihitung-hitung, kegiatan belajar anak-anak SD sekarang ini bisa berlangsung lebih dari delapan jam sehari. Selama sekian jam lamanya mereka terkungkung di dalam ruang kelas, istirahat di sekolah hanya 2 kali 15 menit per hari. Seusai sekolah, mereka harus mengikuti les tambahan pelajaran, atau les lainnya yang kadang bukan menjadi minat mereka. Jadi, tidak heran kalau anak-anak ini stres, jenuh belajar, dan tidak bersemangat belajar, dan prestasi akademis melorot," kata Mayke S Tedjasaputra, Play Therapist.

Setiap orang, termasuk Anda dan anak-anak pasti punya batas kemampuan untuk bisa belajar dan bekerja. Anda saja bisa bosan dan capek kalau terus-terusan bekerja. Suatu saat Anda juga pasti ingin bersantai dari rutinitas, apalagi anak-anak yang dunianya penuh dengan mainan? Agar hidup lebih bahagia dan sehat, semua orang membutuhkan keseimbangan hidup, antara kegiatan belajar dan rekreasi (bermain).

Itu saja manfaat bermain? Jangan dulu beranggapan kalau bermain cuma sekadar bagian dari proses refresing saja. Lewat bermain, anak-anak juga bisa mendapat banyak "pelajaran" yang bermanfaat untuk kehidupan mereka nantinya. Bermain menimbulkan rasa senang dan menjadi sarana anak-anak untuk mengembangkan diri secara optimal.

1. Aspek fisik-motorik
Lewat bermain, energi anak akan lebih tersalurkan, dan pertumbuhan otot tubuh,  tulang, gerakan motorik kasar dan motorik halus dapat berkembang lebih baik.

2. Aspek emosional
Bermain mereka dapat menyalurkan emosi yang terpendam, meluapkan rasa tertekan atau rasa senang yang mereka rasakan. Lewat bermain, anak akan belajar cara mengatur dirinya untuk tidak memaksakan kehendaknya, beradaptasi, menjalankan kesepakatan bersama temannya, sportif, jujur, dan tidak mudah menyerah ketika mengalami kesulitan.

3. Aspek kognitif 
Dalam permainan, anak secara tak langsung akan dituntut untuk berpikir menentukan strategi yang jitu agar bisa memenangkan permainan, fokus pada apa yang dilakukan, mencari solusi ketika ada masalah yang muncul, mengorganisir teman-teman agar tercipta team-work yang solid, menghubungkan pengalaman masa lalu dengan tindakannya di masa sekarang.

4.Bahasa
Bermain ternyata juga berfungsi untuk menambah perbendaharaan kosa kata anak. Saat bermain pun, anak-anak dapat saling berbagi pengetahuan yang mereka miliki. Dengan kata lain, bermain memiliki manfaat jangka panjang bagi anak, yaitu mengasah executive function.

Jadi, jangan larang anak bermain. Sebagai orangtua sebaiknya, Anda harus mengajarkan mereka bagaimana cara membagi waktu yang tepat antara bermain dengan belajar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com