Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/04/2014, 10:52 WIB
KOMPAS.com - Bila perusahaan secara hitam putih meminta Anda untuk menjabat dua posisi sekaligus dengan hitungan gaji yang telah disepakati, itu adalah pilihan karier. Namun bila yang terjadi Anda hanya diminta bantuan untuk mengerjakan tugas yang sebenarnya tak masuk dalam job desc, haruskah terima atau protes?

Berikut saran Career Expert, Donna Turner, dalam mempertimbangkan kondisi tersebut.

Apakah kondisi ini wajar?
Bisa dikatakan wajar, tepatnya lazim terjadi, bila perusahaan dalam taraf baru berdiri dan sedang berkembang. Bisa dikatakan tidak wajar, bila perusahaan sudah dalam taraf stabil atau maju. Di perusahaan maju, lazimnya job desc sudah terbagi dengan jelas.

Buat batasan toleransi
Tentukan seberapa jauh Anda mau melakukan penyesuaian peran kerja ganda, sesuai daya tahan dan toleransi Anda. Bagi perusahaan yang masih mencari jati diri, dampak yang sering muncul adalah tuntutan multitasking bagi karyawan. Tanyakan berapa lama kira-kira kondisi adaptasi ini perlu Anda lalui. Bila ukuran waktunya jelas dan bisa Anda terima, tak ada salahnya mencoba meneruskan hal ini, dengan harapan skill Anda di bidang lain bertambah.

Hitung berapa banyak skill yang bertambah
Jangan dulu menolak bila tugas tambahan datang. Siapa tahu akan memberi manfaat positif bagi Anda di kemudian hari. Semisal, saat ini Anda juga diminta ikut mempromosikan karya Anda ke klien. Padahal posisi Anda ialah desainer grafis. Sepanjang konsep tersebut adalah konsep Anda, kemudian Anda ikut presentasi dan meyakinkan klien dalam proses pitching, maka hal ini masih wajar. Justru hal ini bisa membuka peluang Anda masuk ke jenjang yang lebih tinggi ke depan nantinya, sebagai Creative Director atau Art Director.

Jangan sampai memberatkan
Namun bila kondisi ini justru memberatkan Anda, sampaikan keberatan Anda dengan baik pada pimpinan, siapa tahu ia luput memperhitungkan hal ini dalam proyeksinya. Sampaikan bahwa bila ini cenderung diteruskan, justru berpeluang merugikan perusahaan. Bila kondisi “aji-mumpung” ini terus dipaksakan, maka waktunya bagi Anda untuk melakukan evaluasi diri, seberapa jauh kondisi ini membawa pengaruh bagi Anda, apakah lebih banyak memberi manfaat, atau justru memberikan kerugian. Baru Anda bisa menentukan langkah tepat selanjutnya.

(CHIC/Precilia Meirisa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com