Sebelum KPU mengumumkan hasil rekapitulasi suara Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014, berbagai pihak sudah mengantisipasi kondisi yang dikhawatirkan rusuh. Nyatanya, Ibukota aman dari kerusuhan meski sebagian kantor meliburkan karyawannya atau ada juga yang sengaja cuti kerja.
Pengumuman Pilpres 2014 ini memang beda dari Pemilu sebelumnya. Sebagian orang merasa khawatir beraktivitas, tetapi tak sedikit juga orang yang berkegiatan seperti biasa. Alhasil, pada 22 Juli sebagian orang meliburkan diri atau cuti, bahkan diliburkan oleh kantornya.
Berikut pantauan media monitoring Awesometrics di media sosial dengan mengkhususkan percakapan pada kata-kata "cuti", "ga kerja", "ga masuk kerja", "ga masuk", "diliburin", "pengumuman KPU", "pengumuman pilpres", dan lainnya.
Hingga Selasa (22/7) sore, Awesometrics selama seminggu (15 – 22 Juli 2014), menangkap 522 percakapan beberapa warga ibukota yang berniat cuti atau libur atau meliburkan diri karena khawatir rusuh. Ada 70 percakapan dari Facebook dan 452 kali percakapan dari Twitter.
Tak hanya meliburkan diri atau cuti, bahkan beberapa kantor telah meliburkan karyawannya terkait pengumuman Pilpres resmi oleh KPU.
Seperti yang diungkapkan oleh Rama Dita, dalam akunnya @ramadyta, yang kantor saudara perempuannya diliburkan karena khawatir akan terjadi kerusuhan. Begitu juga dengan akun @amiieeazzahra yang kantornya ikut diliburkan. Namun tampaknya wanita bernama asli Rahmy Dwi Jayanti ini menanggapi positif, alias senang karena diliburkan.
Sementara ada pula yang tak menanggapi serius isu kerusuhan dan tetap beraktivitas seperti biasa. Akun @Irma921008 menulis “Hari ini katanya jgn keluar rumah, takut ada kerusuhan akibat pilpres. Tp gue tetep keluar rumah,,,” Akun @sychotika menulis tweet dengan nada bergurau “jakarta hari ini berasa sepi yah, gatau krna pada mudik atau takut keluar rumah karna pengumuman pilpres :D”
Bagaimana dengan Anda, cuti atau libur bersama saat pengumuman Pilpres 2014 lalu?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.