KOMPAS.com - Ada yang mengatakan, area kewanitaan dapat mengering karena beberapa penyebab dan kebiasaan buruk. Wanita yang masih muda umumnya rentan mengalami kondisi yang demikian.
Dweck menjelaskan beberapa faktor yang memicu area kewanitaan menjadi kering. Berikut penjelasannya.
Jarang "foreplay" sebelum bercinta
Dweck mengungkapkan, biasanya waktu yang dibutuhkan untuk hubungan seks dimulai dari sesi pemanasan atau foreplay. Pasangan saling mencium dan menyentuh di titik sensitif tubuh, lalu dilanjutkan dengan bercinta selama 30 detik. Namun, pada kenyataannya, sebagian wanita membutuhkan stimulasi lebih lanjut sebelum area kewanitaan menjadi lembab sehingga fase penetrasi berakhir sempurna dan tercapai tahapan puncak seks yaitu orgasme.
Stres
"Stress menjadi penyebab berbagai masalah kesehatan dan salah satunya adalah vagina kering,” ujar Dweck. Jika stres secara temporer membunuh libido Anda, maka rasa cemas atau tertekan pun dapat membuat Anda sulit bergairah saat bercinta.
Efek samping alat kontrasepsi
"Salah satu efek samping alat kontrasepsi oral (berupa pil) adalah berkurangnya lubrikasi vaginal. Jika Anda mengonsumsi pil, kemungkinan kekeringan pada area pribadi akan berlangsung selama beberapa bulan. Biasanya saya menyarankan pasien menggunakan lubrikan yang dapat dibeli di apotek atau toko. Jika merasa tak nyaman, pertimbangkan berhenti menggunakan pil dan cobalah jenis alat kontrasepsi lainnya," ungkapnya.
Melahirkan
Melahirkan dan menyusui menyebabkan berbagai perubahan pada tubuh dan dapat mengubah kehidupan seks Anda, termasuk mengurangi tingkat hormon estrogen, yang menjaga lubrikasi vaginal. Beberapa bulan pasca melahirkan, ketika siklus bulanan Anda berjalan normal dan Anda berhenti menyusui, vagina pun bakal kembali lembab.