Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/04/2015, 10:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com -- Untuk sejumlah eksekutif muda, investasi kini sudah menjadi bagian pengelolaan pendapatan. Dengan berinvestasi, Anda dapat memperoleh keuntungan  di masa mendatang. Namun, apakah investasi hanya dapat dilakukan bagi mereka yang memiliki gaji besar?

Ternyata tidak juga. Sebab, Anda pun yang memiliki gaji relatif tidak besar juga dapat menginvestasikan sebagian pendapatan. Di samping itu, kini pun ada instrumen investasi yang memungkinkan para calon investor dengan dana atau modal terbatas untuk dapat melakukan investasi. Ya, reksadana dapat menjadi pilihan bagi Anda.

"Reksadana adalah kumpulan dana dari investor yang ingin menginvestasikan dana di pasar modal. Dana dikelola dan diolah oleh fund manager yang ahli di bidangnya," jelas Nawi Ho, Head of Planning Investment Management PT Asuransi Sinarmas MSIG dalam seminar investasi di Hotel Novotel Semarang, Jumat (24/4/2015).

Menurut Nawi, reksadana memungkinkan Anda yang memiliki dana terbatas dan cenderung tidak besar untuk dapat berinvestasi di saham maupun obligasi. Sederhananya, lanjut dia, reksadana merupakan wadah investasi bagi para pemodal kecil di mana dana mereka dapat dinvestasikan ke instrumen saham.

Nawi menjelaskan, reksadana merupakan sarana bagus bagi Anda untuk "bermain" saham secara kecil-kecilan. Produk reksadana antara lain terdiri atas reksadana saham yang menginvestasikan dana seluruhnya ke saham, reksadana obligasi ke obligasi, dan reksadana campuran, yakni dana akan dialokasikan ke saham dan obligasi.

Reksadana, kata Nawi, pun dapat menjadi pilihan bagi Anda yang masih merasa takut untuk menginvestasikan dana pada saham. Soalnya, investasi saham memang menarik, namun memiliki risiko yang relatif tinggi. Sementara pada reksadana, dengan dana ratusan ribu rupiah saja Anda dapat memulai investasi.

"Produk reksadana memungkinkan kita investasi beli obligasi atau saham kecil-kecil karena tidak semua orang berani main saham. Saham itu memang menarik, cuma risikonya tinggi. Kalau tidak punya uang lebih jangan main saham, kalau bergejolak uang bisa hilang," sebut Nawi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com