Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/04/2015, 13:12 WIB
Syafrina Syaaf

Penulis

KOMPAS.com - Anda pasti sudah mengetahui bahwa asuransi merupakan produk proteksi bagi risiko yang dapat menghampiri Anda di masa mendatang. Produk asuransi biasanya ditawarkan oleh agen resmi. Namun, apakah seorang agen hanya bertugas menawarkan produk kepada konsumen?

"Peran agen sebagai konsultan sebenarnya, tempat untuk curhat dan cerita. Misalnya klien punya cerita ingin ini atau itu. Itulah perannya agen," ujar Boyke Andreas, HR & GA Division Head PT Asuransi Jiwa Recapital kepada Kompas Female di sela-sela acara Feminite di Senayan Golf Driving Range, Selasa (28/4/2015).

Menurut Boyke, seorang agen asuransi pastiya sudah teredukasi dan memahami kebutuhan masing-masing konsumen. Sebab, setiap konsumen memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, misalnya ada yang memiliki cita-cita menyekolahkan buah hati ke luar negeri atau menjaga kesehatan setiap anggota keluarganya hingga hari tua nanti. Oleh sebab itu, peran agen dibutuhkan, guna mampu memberikan produk tepat sesuai kebutuhan konsumen.

"Agen harus orang yang mempunyai kemampuan interpersonal yang bagus. Umumnya adalah orang yang sudah paham tentang kesehatan dan edukasi serta produk," imbuh Boyke.

Namun, tidak jarang masyarakat masih memiliki stigma negatif terhadap agen, lantaran sering memasarkan produk dengan sedikit memaksa atau terlalu gencar. Boyke mengungkapkan, di sinilah keterampilan dan keahlian seorang agen diuji. Agen, menurutnya, harus dapat meyakinkan konsumen bahwa sosoknya dapat membantu sang konsumen melalui produk yang ditawarkan.

Oleh sebab itu, ujar Boyke, seorang agen harus dapat berbicara dengan baik, tertata, jelas dan halus. Selain itu, agen juga harus dapat menggali apa yang sebenarnya dicita-citakan dan diinginkan oleh konsumen. Setelah itu, barulah agen dapat melaju ke tahap berikutnya, yaitu menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan sang konsumen.

"Kita dekatkan dulu, kita tanya supaya konsumen paham. Kita gali tujuan hidupnya apa. Kita sarankan tertarik atau tidak dengan produk yang sesuai dengan keinginan dia. Kalau tertarik, kita beritahu tujuan dan manfaatnya. Yang penting tertarik dulu. Langkah berikutnya barulah ditanya lebih dalam lagi. Apakah sesuai atau tidak antara premi yang dibayarkan dengan manfaat yang diperoleh," papar Boyke.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com