Melihat para idola ramai-ramai menumbuhkan janggut, tak ayal membuat sebagian besar pria modern yang mawas gaya turut mengikuti. Sebab, kehadiran janggut tak bisa dimungkiri bisa menambah kesan maskulin dan tangguh pada penampilan.
Namun, menurut studi yang dihelat oleh John Golobic, seorang pakar di laboratorium Quest Diagnostic, membeberkan sebuah fakta yang cukup menggelikan. Golobic menyatakan bahwa janggut pria lebih berkuman ketimbang toilet di rumah atau toilet umum.
Hal ini dia buktikan dengan mengumpulkan beberapa lelaki berjanggut untuk meneliti jumlah kuman dan bakteri yang terdapat pada rambut lebat yang tumbuh di dagu mereka. Hasilnya, Golobic menguraikan, jumlah janggut dan kuman yang melekat pada janggut sama seperti orang yang tidak pernah cuci tangan setelah beraktivitas di luar rumah sepanjang waktu.
Menurut Golobic, pria seharusnya mencukur janggut mereka sama seperti mereka biasa mencuci tangan. Dengan begitu, janggut tidak akan mengganggu dan tidak menebarkan kuman pada orang di sekelilingnya.
Penelitian Golobic nyatanya tidak terlalu memberatkan sejumlah pria berjanggut yang menjadi partisipan. Sebab, mereka tetap akan terus menjaga kelebatan janggut agar kesan jantan dan maskulin kental terlihat pada keseharian mereka.
Oleh karena itu, Golobic menyarankan pada pria berjanggut untuk tidak terlalu sering menyentuh janggut. Cara tersebut, kata Golobic, bisa meringankan atau meredam potensi terpapar bakteri atau kuman yang membahayakan. (Grego Andhika)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.