Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangkal Bau Ketiak, Gunakan Deodoran di Malam Hari

Kompas.com - 30/07/2015, 20:10 WIB
Kontributor Female, Lusina

Penulis


KOMPAS.com –-
Zaman sekarang, salah satu hal paling memalukan adalah tercium aroma kurang sedap dari ketiak Anda. Pasalnya, produk pewangi ketiak sudah banyak tersebar di pasaran, dari yang berharga terjangkau hingga yang paling mahal. Jadi, ketika Anda masih juga bau badan, maka hal ini “tak bisa dimaafkan”. Selain memalukan, bau badan juga membuat orang di sekitar Anda tidak nyaman.

Salah satu cara menghilangkan bau ketiak adalah dengan mengaplikasikan deodoran. Entah deodoran jenis roll on atau spray, keduanya menawarkan manfaat serupa, yaitu membuat aroma ketiak terasa lebih segar dan harum.

Nah, sekarang, pertanyaannya adalah kapan waktu yang tepat untuk mengaplikasikan deodoran? Pagi atau malam hari? Jika jawabannya adalah pagi hari, maka selama ini Anda mengenakan deodoran dengan cara yang salah.

Menurut riset yang dipublikasikan oleh The Verge, hasil terbaik deodoran akan Anda dapatkan jika dikenakan di malam hari.

Antipersipiran bekerja sebagai pilar yang menghalangi kelenjar ketiak menyebarkan bau keringat kurang sedap. Jadi, mengaplikasikannya di malam hari terbilang lebih efektif. Sebab, pada malam hari sel kulit bekerja maksimal, sehingga seluruh kandungan antipersiprant akan menyerap lebih optimal ke dalam kulit untuk mengantisipasi dalam mengeluarkan bau asam.

Lalu, apakah ini berarti saat usai mandi pagi Anda masih perlu mengaplikasikan deodoran kembali, mengingat seluruh residu deodoran pada malam hari sudah terbilas bersih saat mandi? Ternyata, meskipun Anda sudah mandi pagi, antipersipiran yang Anda aplikasikan di malam hari dan terserap hingga jaringan kulit terdalam masih terus bekerja maksimal.

Alasan kenapa deodoran lebih baik digunakan saat malam hari, karena tubuh Anda telah mengeluarkan keringat di pagi hari sehingga deodoran tidak bekerja secara menyeluruh.

Anda penasaran? Coba terapkan malam ini dan buktikan sendiri apakah kajian tersebut di atas benar atau tidak berpengaruh sama sekali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com