Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Rahasia Umur Panjang Masyarakat Jepang

Kompas.com, 1 Agustus 2015, 16:56 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

Sumber BOLDSKY


KOMPAS.com -
Tahukah Anda kalau masyarakat Jepang memiliki harapan hidup hingga mencapai usia 80 tahun untuk para pria dan 86 tahun untuk para wanita? Nyatanya, tak sedikit pula masyarakat Jepang yang dapat hidup hingga mencapai usia 100 tahun. Dari sepuluh daftar wanita berusia paling panjang yang pernah ada, empat diantaranya berasal dari Jepang. Sedangkan untuk rekor pria berusia paling lama di dunia, keduanya dipegang oleh pria asal Jepang yang masing-masing mencapai usia 111 dan 112 tahun.

Jika Anda ingin mengetahui apa rahasia mereka untuk dapat bertahan hidup sedemikian lama, Anda bisa coba mempraktikkan cara hidup masyarakat Jepang berikut ini:

1. Gabungan pengobatan modern dan alami

Orang Jepang selain terkenal dengan pengobatan modern yang canggih, juga terkenal masih mengandalkan pengobatan secara alamiah. Hal inilah yang dinilai memberi keunggulan bagi kesehatan masyarakat Jepang.

2. Konsumsi ikan segar

Alih-alih mengkonsumsi danging merah, masyarakat Jepang lebih gemar mengonsumsi ikan segar dalam segala bentuk hidangan. Ikan kaya akan nutrisi serta vitamin, dan memiliki lemak jenuh yang lebih sedikit dibanding dengan daging merah.

3. Suka kebersihan

Jepang termasuk sebagai salah satu negara paling bersih di dunia. Bahkan buku pinjaman di perpustakaan jepang akan disterilisasi dengan teknik sinar UV untuk mematikan segala bentuk kuman yang menempel setelah dipinjam.

4. Gemar sayuran

Di setiap makanan yang dikonsumsi masyarakat Jepang, biasanya selalu ada sayuran sebagai inti dari makanan. Antioksidan dan phytochemicals yang diproduksi sayuran memiliki banyak manfaat. Salah satunya mencegah kanker serta penyakit berbahaya lainnya.

5. Kerap Olahraga 

Olahraga tak dapat dipisahkan dan sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Jepang. Beberapa budaya di Jepang bahkan berunsur gerak olahraga, seperti seni bela diri karate dan sumo.

6. Makan secukupnya

Penelitian mengungkapkan, kebiasaan makan orang Jepang yang tak makan sampai perut penuh ternyata berpengaruh pada harapan hidupnya.

7. Menikmati hidup

Sesibuk apapun, orang Jepang tahu caranya untuk menikmati hidup. Mereka juga aktif dalam kegiatan komunitas dan melakukan banyak aktivitas sosial.

8. Sadar kesehatan

Masyarakat Jepang tak pernah menunda pemeriksaan ke dokter saat mereka sakit. Bagi mereka menunda justru malah membuat penyakit menjadi lebih parah. Selain itu masyarakat Jepang juga rutin memeriksa kesehatan secara berkala.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau