Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/08/2015, 21:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

KOMPAS.com - Ada beberapa alasan yang membuat wanita menolak untuk bercinta dengan pasangannya. Sebuah studi pindai otak terbaru yang dipublikasikan pada jurnal Appetite menemukan bahwa para wanita tidak mau bercinta saat merasa lapar. Nah, benarkah demikian dan bagaimana penjelasannya?

Studi ini dihelat oleh Alice Ely, anggota program posdoktoral di University of California San Diego, Amerika Serikat. Ia mempelajari bagaimana otak wanita merespon gambar makanan berlemak dan riwayat diet dapat mempengaruhi pola aktivasi otak. Ely ingin mengetahui apakah rasa lapar yang dirasakan wanita berdampak pada stimuli romantis seperti seks.

Ely dan beberapa rekannya merekrut 20 orang wanita muda dengan berat badan normal. Separuh diantaranya pernah berdiet setidaknya dua kali dan separuh lainnya belum pernah diet sama sekali. Mereka diminta berpuasa selama tujuh jam dan kemudian diperiksa di laboratorium. Mereka pun diminta melihat gambar-gambar romantis, seperti pasangan yang bergandengan tangan dan gambar-gambar bersifat netral seperti bola bowling.

Kemudian, mereka diminta meminum minuman pengganti makanan senilai 500 kalori dan kembali dipindai otaknya saat kembali melihat gambar-gambar itu dalam keadaan perut kenyang. "Kali ini mereka lebih responsif terhadap gambar-gambar romantis. Ketika Anda lapar, Anda cenderung mudah marah dan cemas. Ketika sudah kenyang, kita bisa melakukan banyak hal dengan lebih baik," jelas Ely.

Traci Mann, profesor departemen psikologi dari University of Minnesota, Amerika Serikat dan peneliti diet mengungkapkan bahwa hasil penelitian tersebut masuk akal. Sebab, ketika Anda berpuasa dan perut dalam keadaan kosong, Anda cenderung fokus pada pikiran tentang makanan. "Menurut saya, dalam keadaan seperti ini Anda susah mengalihkan pikiran ke hal lainnya," imbuh Mann.

Menariknya, aktivitas otak pasca-makan dalam merespon stimuli romantis ini terjadi lebih kuat pada wanita muda yang pernah diet di masa lalu. Riset lain menunjukkan bahwa ketika orang yang berdiet ditawarkan makanan, mereka biasanya menunjukkan respon otak yang lebih baik setelah mereka makan.

"Ada beberapa bukti bahwa orang yang lebih impulsif atau lebih sensitif terhadap hadiah cenderung makan lebih banyak dalam situasi tertentu. Namun, belum banyak studi sejenis yang melihat populasi ini dan memperhatikan stimuli lain yang berbeda," imbuh Ely.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com