Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/09/2015, 12:05 WIB

KOMPAS.com -  Ada baiknya sebelum Anda merawat daerah ketiak, Anda tahu terlebih dulu permasalahan dan kondisinya. Hal ini akan berguna agar perawatan yang dilakukan dapat membuahkan hasil optimal.

Dr. Inneke Halim, SpKK, dermatologis dan anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI), memaparkan, "Daerah ketiak memiliki struktur kulit yang berbeda dengan area tubuh lain. Karena berupa lipatan, aktivitas atau gerakan normal seminim apapun pada ketiak berpotensi menimbulkan gesekan antar kulit yang dapat memicu timbulnya iritasi. Di samping itu, areanya tertutup sehingga mudah lembap, ditambah lagi ditumbuhi rambut yang agak kasar serta memiliki banyak kelenjar keringat. Dengan kondisi sensitif tersebut, tak heran jika muncul beberapa permasalahan di sekitar daerah ketiak."

Berikut adalah lima masalah area ketiak yang kerap timbul dan mungkin sedang Anda alami:

1. Iritasi

Bercak atau kemerahan diiringi rasa peruh atau gatal. Biasanya ada pengaruh dari pencabutan dan pencukuran buku ketiak, penggunaan spons yang kasar, sering menggunakan pakaian terlalu ketat hingga pengaplikasian deodoran yang tidak tepat.

Solusi: Gunakan sabun lembut dan hindari menggosok terlalu keras. Jika iritasi tidak membaik, coba konsultasi dengan dokter.

2. Bau Badan

Disebabkan adanya keringat berlebih yang tercampur dengan bakteri di daerah ketiak.

Solusi: Gunakan deodoran yang mengandung alumunium,  juga sabun atau krim anti bakteri. Kurangi makanan yang mencetuskan bau seperti bawang, kari dan merica.

3. Warna kehitaman

Baiknya Anda mengurangi frekuensi mencukur atau mencabut bulu ketiak. Berat badan yang berlebih juga dapat menambah gesekan area ketiak.

Solusi: Gunakan deodoran sesuai jenis kulit.

4. Alergi

Hentikan pemakaian parfum, sabun, produk skin care yang mengandung pengawet, dan detergen, jika mulai timbul bercak dan beruntus kemerahan.

Solusi: Hindari menggaruk yang dapat menimbulkan luka, hentikan pemakaian produk yang jadi pemicu serta konsultasikan dengan dokter spesialis kulit.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com