KOMPAS.com -- Wanita lebih rentan mengalami pelecehan di dunia maya daripada pria. Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) memperkirakan 95 persen pelecehan di dunia maya terjadi pada wanita.
Mengapa wanita demikian rentan terhadap pelecehan tak hanya di dunia maya maupun secara langsung?
Dhyta Caturani aktivis dari Purple Code yang bergerak pada kesetaraan jender, hak asasi manusia, dan pelecehan wanita dalam teknologi, mengatakan bahwa jika akar misoginis, kebencian pada wanita menjadi penyebab pelecehan pada wanita di dunia maya.
Misoginis tak hanya terjadi di negara-negara bagian Timur dunia, menurut Dhyta, negara Barat juga rentan akan pelecehan di dunia maya.
"Beberapa negara dengan kultur yang lebih punya kesadaran mungkin sedikit lebih baik daripada negara lain, tetapi tak berarti mereka bebas dari pelecehan online, misalnya, Gamergate (komunitas yang sensitif dengan gerakan feminis) mayoritas dari Amerika Serikat," ujar Dhyta di acara #positionofstrength yang diselenggatakan Twitter Indonesia di Kekinian, Cikini, Jakarta, Sabtu (23/4/2016).
Bahayanya, peraturan untuk pelecehan di dunia maya belum memiliki aturan yang jelas. Masih banyak persoalan pelecehan di dunia maya yang tak sesuai dengan Undang Undang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Padahal, Dhyta mengungkapkan jika sikap misoginis yang dilakukan secara online, sebenarnya adalah representatif sikap di dunia nyata yang sama membahayakan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.