KOMPAS.com -- Biasanya stres atau depresi pada anak terjadi ketika mereka menginjak usia remaja. Namun, sebenarnya depresi ini bisa terjadi kapan saja, bahkan di usia yang sangat muda sekalipun.
Ketika menanyakan hal ini kepada sang anak, mungkin mereka belum memahaminya. Maka dari itu, Anda sebagai orangtua harus selalu waspada dengan gejalanya.
Nilai anak Anda menurun
Depresi yang dihadapi sang buah hati bisa membuat mereka tidak fokus pada pelajaran dan menjadi sulit memahami pelajaran yang diajarkan oleh guru di sekolahnya.
Kalau anak Anda mengalami penurunan terhadap prestasi yang biasa dicapai, Anda harus mulai mempertanyakan alasannya.
John Walkup, MD, direktur dari Weill Cornell Medical College dan New York-Presbyterian Hospital mengatakan, mereka menjadi bingung untuk menangkap sebuah materi dan harus mengulanginya sampai berkali-kali.
Lalu, seringkali anak yang depresi merasa pikiran mereka tidak berada pada tempat yang seharusnya.
Anak Anda mulai menolak liburan yang menyenangkan
Depresi pada anak bukan hanya berasal dari pelajaran saja, bisa juga berasal dari performa dalam olahraga, kegiatan musik, sampai drama pertemanan.
Satu hal yang harus diwaspadai adalah ketika si anak tidak lagi bersemangat ketika diajak berlibur ataupun makan malam dengan saudaranya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.