Indahnya Tenun Warna Alam Indonesia

KOMPAS.com – Cita Tenun Indonesia (CTI) menyelenggarakan sebuah pameran, peragaan busana, dan bazaar tenun tradisional dengan warna alam hasil karya dari para perancang dan juga pengrajin di Indonesia.

Hasil karya yang ada di pameran tersebut beragam, mulai dari busana sampai dengan produk interior yang berbahan dasar tenun asli Indonesia dalam warna alam.

“Acara ini merupakan bagian dari proyek konsumsi dan produksi berkelanjutan untuk tenun tangan tradisional yang mendapat dukungan dari Uni Eropa dan HIVOS untuk melakukan pelatihan dan pembinaan di empat daerah,” ujar Okke Hatta Rajasa dalam pembukaannya di Senayan City Jakarta, Senin (31/10/2016).

Ketua Cita Tenun Indonesia tersebut melanjutkan, CTI telah melakukan pembinaan pada 320 pengrajin diantaranya daerah Kabupaten Jembrana di Bali bagian Barat, Sulawesi Tenggara, Jawa Tengah bagian Utara dan Jawa Tengah bagian Selatan.

Tujuan dari pada pembinaan ini, Okke menjelaskan, adalah untuk mensejahterakan dan mengurangi kemiskinan yang ada di daerah tersebut.

Pameran ini juga membuktikan bahwa kain tenun asal Indonesia ini tidak hanya bisa menjadi selembar kain, tetapi juga sebagai bahan dasar mode dan interior.

Anggita Muslimah Pembukaan pameran Warna Alam di Senayan City Jakarta, Senin (31/10/2016).

Selain itu, tenun yang dihasilkan ini tidak hanya tenun sembarangan, tetapi tenun yang menggunakan pewarna alam sehingga memiliki nilai yang lebih melalui proses pembuatan yang lebih lama.

Dalam pameran tersebut, turut hadir perancang-perancang busana ternama Indonesia, yaitu Didi Budiarjo, Denny Wirawan, Auguste Soesastro, Chossy Latu.

Kemudian, ada juga dua perancang tekstil, Koesoemaningsih dan Ae Kusna, serta empat perancang interior dan produk, Ary Juwono, Roland Adam, Yuri Alfa, dan Koestriastuti.

Pameran ini akan berlangsung mulai tanggal 31 Oktober hingga 6 November 2016. Selain itu, akan ada juga peragaan busana pada tanggal 9 November 2016 dan bazaar pada tanggal 8 sampai 11 November 2016 di Senayan City Jakarta.