Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/11/2016, 19:17 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

 

KOMPAS.com -- Dalam perhelatan busana yang bertemakan “La Divina Marchesa”, Sebastian Gunawan menghidupkan kembali seorang wanita bernama Luisa Casati yang merupakan seorang Marchesa atau bangsawan pada awal abad ke-20.

“Dia kalau kita kenal adalah bangsawan penuh dengan kekayaan dan berdarah biru. Menariknya wanita ini memiliki kecintaan terhadap seni,” ujarnya usai perhelatan busana yang diadakan di Jakarta tersebut, Selasa (29/11/2016).

Dia melanjutkan, hal yang lebih menarik tidak hanya mencintai seni, tetapi bagaimana waniita ini menjadikan dirinya sebagai bagian dari seni, yaitu seni hidup.

Pengertian seni hidup ini sendiri adalah wanita tersebut mempunyai kecintaan terhadap balet rusia, yang pada zaman itu dianggap sebagai gaya balet modern.

“Kalau kita kenal, balet itu kan klasik dengan rok tutu berwarna putih, atau pink, tapi balet rusia ini sangat kontemporer, di mana baik kostum, lagu, dan gerak, semuanya kontemporer balet,” ungkapnya.

DOC. Tim Muara Bagdja Koleksi Sebastian Gunawan dalam perhelatan busana yang bertema “La Divina Marchesa” di Jakarta, Selasa (29/11/2016).

Sebastian menambahkan, di Eropa sendiri Luisa Casati itu sangat eksentrik dan jadi ikon bagi banyak seniman pada zamannya, baik itu fotografer, pelukis, penulis, maupun perancang busana.

Wanita ini kerap kali memiliki pola pikir yang modern dan sering terlihat berjalan-jalan sore bersama anjing peliharaannya dengan mengenakan busana motif leopard atau macan tutul.

Lalu, ketika musim dingin tiba, Lucia bukannya menghangatkan tubuh dengan balutan bulu-bulu, malah mengenakan ular.

“Saya melihat, karena kesukaan terhadap karakter dia, jadi kita (Sebastian dan istrinya, Cristina Panarese) berdua menggali lagi apa yang membuat dia seperti itu. Kecintaan dia terhadap seni dan keberaniannya menjadikan dirinya bagian dari seni,” ucap Sebastian.

DOC. Tim Muara Bagdja Koleksi Sebastian Gunawan dalam perhelatan busana yang bertema “La Divina Marchesa” di Jakarta, Selasa (29/11/2016).

Dari wanita yang eksentrik ini, Sebastian dan Cristina membuat koleksi busana yang memadukan budaya Rusia, Timur Tengah, dan Asia.

Busana yang hadir dalam perhelatan tersebut menggambarkan wanita dengan gaya pesona yang unik, elegan, dan memiliki ciri khas yang berbeda sesuai dengan karakter jati dirinya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com