Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Psikolog: “Single Mom” Tak Perlu Merasa Bersalah kepada Anak

Kompas.com - 22/12/2016, 14:04 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com — Walaupun telah berusaha sebaik mungkin, terkadang seorang ibu tunggal (single mother) tetap dihantui oleh rasa bersalah kepada buah hatinya.

Alasannya banyak, mulai dari berkurangnya waktu untuk anak, keterbatasan finansial, hingga ketidakhadiran sosok ayah dalam rumah tangga.

Akan tetapi, psikolog dan pendiri Personal Growth, Ratih Ibrahim, menyarankan kepada para ibu tunggal untuk berhenti merasa bersalah.

Melalui pesan singkat yang diterima Kompas.com pada Rabu (21/12/2016), Ratih berkata bahwa rasa bersalah pada ibu tunggal biasanya berpulang pada alasan dan kemampuannya menjadi ibu tunggal.

“Apa kontribusi si ibu terhadap kondisi single mother-nya, dan kemampuan dia berfungsi optimal sebagai seorang single mother,” tulisnya.

Lalu, ternyata rasa bersalah juga dapat muncul dalam hati pasangan yang lengkap. Ratih menjelaskan, rasa bersalah kerap muncul ketika seseorang merasa tidak sempurna sebagai orangtua.

“Dasarnya adalah dorongan untuk mengupayakan yang terbaik bagi sang anak,” tulisnya.

Meskipun demikian, Ratih juga ingin memperingatkan beberapa orang yang berkarakteristik lebay untuk tidak membesar-besarkan rasa ketidaksempurnaan ini demi mendapatkan belas kasihan, perhatian, ataupun perlakuan istimewa dari orang lain.

“Daripada dihantui rasa bersalah, lalu menghambat fungsi dia sebagai ibu, bukankah akan lebih baik jika berusaha saja sekuat tenaga mengimbangi kondisi sebagai ibu tunggal untuk anak-anaknya?” ujar Ratih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com